Pukul sembilan pagi persis masuk gerbang tol Pancoran ke arah Cawang. Tujuan akhir, Bogor. Perlahan namun mantap akselerasi mobil berlanjut dari gear satu ke dua ke tiga dan masuk ke gear empat. Halus namun sentakan lembutnya yang mantap mampu membuat kepala menempel ke head rest. Memang hebat orang-orang jepang kalau bikin mobil. Sekalian saya berterimakasih pada orang yang menemukan transmisi otomatis.
Di samping saya seorang wanita cantik memutar-mutar i-pod. “If you wanna kiss the sky better learn how to kneel….”, sambut Bono dari dalam speaker. Saya intip indikator volume musik berada di angka 17. Cocok! Tidak lebih dan tidak kurang, batin saya.
Lima menit Bono cuap-cuap, kini sang wanita cantik kembali memutar i-podnya. Kali ini raungan gitar Jimmy Page mengawali lagu The Song Remains The Same. “Hmmm…Led Zeppelin…”, batin saya. Tepat saat Robert Plant mulai melengking saya berkata pada wanita cantik di sebelah saya, “Aduuuh…Ibuuu…, jangan siksa saya seperti ini doong…, saya gak mau nginjek gas lebih dalam lagiii…!!!”. Wanita cantik yang tak lain istri saya itu hanya tersenyum mesem-mesem.
Jalan tol yang lengang membuat saya tidak beranjak dari 120 km/jam, top gear, 3000 rpm. Cukup untuk membuat saya dapat menikmati semuanya pagi itu, tanpa berlebihan. Jarak antar mobil yang tidak terlalu dekat membuat semua perhitungan saya tepat untuk dapat mendahului mereka. Tidak perlu injak rem, cukup angkat pedal gas sedikit dan tancap lagi.
Selepas Sentul, terdengar suara lembut berkata, "Mau kopi dingin gak?". Lengkap sudah pagi saya hari itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H