Mohon tunggu...
Ari Nuraya
Ari Nuraya Mohon Tunggu... -

Tinggal di Jakarta. Bekerja di Jakarta. Lahir di Jakarta tahun 1994...eh, 1974.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kasih Itu Tidak Cemburu

13 Januari 2010   06:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:29 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Itulah tulisan yang saya lihat di kaca belakang sebuah bus Kopaja. Saya suka heran, kenapa tulisan di kaca belakang bus baik itu Metromini atau Kopaja (dan sejenisnya) suka aneh-aneh gitu ya? Dan apa maksudnya? Apa yang ingin disampaikan oleh si pemilik bus (atau supir?) dengan memajang tulisan-tulisan seperti itu? Jangan-jangan pacarnya si supir suka cemburuan sehingga si supir ingin mengatakan pada pacarnya (dan kepada seluruh supir di Jakarta) bahwa kalau kamu sayang aku ya jangan cemburu dong, ah.

Pernah satu kali saya temukan tulisan “Demi Engkau Dan Si Buah Hati”. Kali ini tidak di kaca belakang melainkan di bawah bumper Metromini. Hmm, kalau yang ini sih saya paham. Sang supir ingin menunjukkan bahwa dia kerja keras membanting-tulang demi menghidupi keluarganya. Masalahnya, setelah kalimat itu masih ada sambungannya di sebelah, tulisannya, “Relax”. Jadi kalau dibaca lengkap bunyinya adalah “Demi Engkau Dan Si Buah Hati, Relax”. Lha..? ini lebih nggak nyambung lagi. Gawat. Tulisan-tulisan seperti “Kutunggu Jandamu”, “Nyalip Gue Salib”,  sudah biasa saya lihat. Ada juga supir yang kelihatannya sayaang sekali dengan ibunya sehingga pasang tulisan “Do’a Ibu”.

Ternyata tulisan-tulisan yang lucu juga ada di tempat lain. Pernah mobil saya tabrakan dan penyok. Ada teman yang kasih saran suruh bawa ke bengkel ketok magic. Tahu kan bengkel ketok magic? Itu lho, bengkel ketok bodi mobil yang cuma beberapa menit aja kelar, bodi jadi mulus lagi kayak gak pernah nabrak. Nah, sampai di bengkel saya cuma bisa ketawa melihat tulisan di depannya, “Bengkel Ketok Magig”. Ini bukan salah ketik ya. Emang begitu dia nulisnya. Masih seputar bengkel, ada lagi bengkel Vespa yang nulisnya “Bengkel Chusus Pespa”. Atau ada lagi “Bengkel Serpis Honda”, “Bengkel Sokbleker”, “Terima Cat Jaket Kulit, Hubungi Tukang Jam” (yang ini beneran saya gak tahu hubungannya apa antara jaket kulit sama jam).

Yang saya salut ya semangatnya itu lho. Mereka gak peduli mau nulisnya salah apa bener yang penting gue buka bengkel. Yang penting gue usaha. Kalo bener nulisnya ya sukur, kalo salah nulisnya ya ntar dibenerin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun