Untuk setiap transaksi, sekecil apapun, nasabah akan menerima pemberitahuan melalui sms mengenai besaran transaksi, jenisnya (pengambilan tunai, pembayaran, atau yang lain) dan saldo terakhir setelah transaksi. Ketika saya mengambil uang tunai dari ATM, misal 500 riyal, maka yang muncul di sms hanya 'pengambilan tunai 500 riyal'.
Selang sehari kemudian bank akan mengambil 'fee' yang 28 riyal itu, tapi tidak ada sms masuk, sehingga saya tidak pernah curiga kalau ada yang aneh, sampai terulang 14 kali! Begitupun untuk transaksi dengan Uber, tambahan pembayaran 2.5% itu tidak pernah disertai pemberitahuan melalui sms. Jadi kesimpulan saya: ada unsur kesengajaan, untuk menyembunyikan biaya tambahan itu. Bahasa kasarnya 'bank sengaja merampok uang nasabah'. Jelas ini kegiatan bisnis yang sangat tidak beretika. Tapi lagi-lagi: lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Begitulah Saudi. Oleh karena itu kita yang harus lebih berhati-hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H