Mohon tunggu...
arintaridhadinari
arintaridhadinari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bhineka Tunggal Ika di Era Digital

3 Februari 2025   15:13 Diperbarui: 3 Februari 2025   15:13 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bhineka Tunggal Ika, semboyan bangsa Indonesia yang melambangkan persatuan dalam keberagaman, kini menghadapi beberapa tantangan baru pada era digital. Pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Pada era digital ini, penyebaran hoaks, ideologi ekstrem, cyberbullying, dan berbagai bentuk tantangan lainnya semakin sering terjadi. Informasi yang tidak terverifikasi dengan mudah menyebar melalui berbagai platform media sosial, menciptakan kebingungan dan potensi perpecahan di masyarakat. Selain itu, munculnya ideologi-ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan dapat mempengaruhi pola pikir generasi muda jika tidak diantisipasi dengan baik. Cyberbullying juga menjadi ancaman yang dapat merusak kesehatan mental seseorang, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Semua ini menjadi tantangan besar dalam menjaga persatuan bangsa di tengah arus digitalisasi yang semakin deras.

Dengan mudahnya mengakses internet dan stereotip negatif tentang kelompok tertentu memicu terjadinya cyberbullying. Banyak pelaku cyberbullying cenderung menargetkan korban yang berbeda dari mereka dalam hal ras, agama, suku, atau pandangan politik yang tidak sesuai dengan stereotipe. Perilaku ini mencerminkan meningkatnya sikap intoleransi dan diskriminasi yang semakin tumbuh dalam dunia digital. Perbedaan ini sering dijadikan alasan untuk menyerang atau merendahkan pihak lain, yang pada akhirnya memperparah polarisasi di masyarakat. Sikap seperti ini mengancam nilai-nilai persatuan dan keberagaman yang telah menjadi semboyan bangsa. Oleh karena itu, nilai Bhineka Tunggal Ika penting diterapkan, walaupun ras, agama, suku, atau pandangan politik kita beda kita tetap harus saling menghormati dan menghargai.

Dalam era digital ini, semboyan Bhineka Tunggal Ika dihadapkan pada tantangan akibat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat. Dampaknya mencakup pengaruh positif dan negatif yang signifikan terhadap masyarakat Indonesia. Salah satu dampak negatifnya adalah peningkatan kasus cyberbullying yang berpotensi mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, tetapi dapat diatasi melalui semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun