Mohon tunggu...
Arin Rahmaniati
Arin Rahmaniati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup bukan tentang angka angka

Belajar memanusiakan manusia adalah tugas manusia seumur hidupnya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kolam Ikan

28 Oktober 2019   21:56 Diperbarui: 22 Februari 2022   17:07 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kupandang ikan-ikan dalam kolam
Kuperintahkan teman untuk mengalirkan airnya

Sejenak bersuara dalam benak, andai saja kau di sini
Biar kita pandang saja berdua bersama.

Temanku menatap memberi isyarat
Aku kebingungan, apa maksudnya?
Dia melirikkan matanya ke belakangku.
Ternyata itu kau.

Jantungku berdesir
Tubuhku memanas
Ragaku bergetar hebat

Sebenarnya lemas, tapi kupaksakan berdiri, menjauh dari Bung yang datangnya masih membawa luka yang belum tuntas.

Seolah pecundang, aku selalu menghindar dengan riuh yang gemetar.
Lagipula, aku sudah mati sebelum tenggelam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun