Beberapa minggu yang lalu, ketika saya dan teman saya jalan-jalan di salah satu pusat perbelanjaan di Bandung ada seorang SPG yang datang ke kami dan memberikan brosur salah satu produk mereka. Yah awalnya saya terima-terima aja sih karena saya pikir itu sekedar brosur. Tetapi ternyata tangan saya ditarik dan dibawa ke stand mereka. Dan ternyata disitu muka dan tangan saya langsung diolesin produk kosmetik mereka. Setelah 10 menit muka dan tangan saya diolesin oleh produk kosmetik mereka dan tentunya mendengarkan detail tentang produknya saya mencoba pergi karena tujuannya memang mau jalan-jalan dan teman saya pun sudah menunggu. Ketika saya mau pergi saya dicegah, kemudian dia bilang
“udah Cuma gitu aja mbak? Inih saya kasih harga murah deh mau pilih yang paketan apa yang satuan”, sontak saya kaget karena saya tidak berniat buat beli. Waktu itu saya beralasan saya masih pakai krim dokter dan takut kalau dibarengin memakainya. Tetapi itu gagal, seolah dia masih tetap memaksa biar aku membelinya. Seolah-olah ada unsur paksaan saat itu, dan kemudian dia bilang
“Sini-sini kasih 15 ribu aja udah aku murahin nih”. Belum sempat saya menyetujuinnya eh dia sudah membungkus krim itu ke plastik hitam dan memberikannya kepada saya. Tidak ada pilihan lain selain menerimanya dan memberikan uang 15 ribu ke dia. Sebenarnya saya ragu-ragu juga sih sama krim itu, ya bagaimana tidak krim yang “katanya” fungsinya bisa ini itu cuma seharga 15.000 rupiah. Dan sampai saat ini krim itu sama sekali enggak saya pakai ya karena perasaan ragu-ragu tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H