Mohon tunggu...
Zahrina Oktaviana
Zahrina Oktaviana Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Sekedar menyalurkan bakat setelah mendapatkan inspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

SPG yang Memaksakan Pengunjungnya untuk Membeli

17 Juni 2014   19:25 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:22 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa minggu yang lalu, ketika saya dan teman saya jalan-jalan di salah satu pusat perbelanjaan di Bandung ada seorang SPG yang datang ke kami dan memberikan brosur  salah satu produk mereka. Yah awalnya saya terima-terima aja sih karena saya pikir itu sekedar brosur. Tetapi ternyata tangan saya ditarik dan dibawa ke stand mereka. Dan ternyata disitu muka dan tangan saya langsung diolesin produk kosmetik mereka. Setelah 10 menit muka dan tangan saya diolesin oleh produk kosmetik mereka dan tentunya mendengarkan detail tentang produknya saya mencoba pergi karena tujuannya memang mau jalan-jalan dan teman saya pun sudah menunggu. Ketika saya mau pergi saya dicegah, kemudian dia bilang

“udah Cuma gitu aja mbak? Inih saya kasih harga murah deh mau pilih yang paketan apa yang satuan”, sontak saya kaget karena saya tidak berniat buat beli. Waktu itu saya beralasan saya masih pakai krim dokter dan takut kalau dibarengin memakainya. Tetapi itu gagal, seolah dia masih tetap memaksa biar aku membelinya. Seolah-olah ada unsur paksaan saat itu, dan kemudian dia bilang

“Sini-sini kasih 15 ribu aja udah aku murahin nih”. Belum sempat saya menyetujuinnya eh dia sudah membungkus krim itu ke plastik hitam dan memberikannya kepada saya. Tidak ada pilihan lain selain menerimanya dan memberikan uang 15 ribu ke dia. Sebenarnya saya  ragu-ragu juga sih sama krim itu, ya bagaimana tidak krim yang “katanya” fungsinya bisa ini itu cuma seharga 15.000 rupiah. Dan sampai saat ini krim itu sama sekali enggak saya pakai ya karena perasaan ragu-ragu tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun