Sepakbola Indonesia memang lebih banyak tidak berprestasi daripada berprestasi. Oleh sebab itu, saat ini Menpora sedang berusaha untuk membenahi sepakbola nasional dengan membentuk tim transisi. Kita memang harus menyadari keadaan bahwa saat ini kita telah disanksi FIFA dan karena itu diperlukan sebuah kerja keras untuk membenahi sepakbola agar lebih berprestasi. Saat ini yang memiliki keyakinan yang positif terhadap masa depan sepakbola Indonesia adalah pihak Menpora dan semua pihak yang menyetujui apa yang dilakukan Menpora.
Ada Sebuah istilah yang perlu kita perhatikan dalam membangun sepakbola: "Membangun adalah pekerjaan yang sulit, namun menghancurkan adalah pekerjaan yang mudah". Tidak ada yang dapat menjamin bahwa sepakbola kita akan berprestasi di masa yang akan datang. Yang bisa kita lakukan saat ini adalah MENUNGGU hasil kerja dari Menpora dan tim transisi terhadap sepakbola Indonesia. Hasil yang kita tunggu adalah pembenahan dan prestasi dari sepakbola Indonesia. Dalam pikiran saya, prestasi yang dimaksud adalah menjadi negara yang kualitas sepakbolanya sama dengan Jepang, Korea Selatan dan Arab Saudi yang langganan masuk piala dunia. Menjadi negara dengan peringkat dunia FIFA terbaik di antara negara Asia Tenggara bahkan Asia. Menjadi negara yang mampu menjuarai piala Asia dan juara dalam sepakbola tingkat Asia tenggara. Prestasi-prestasi itulah yang ditunggu terjadi lewat pembenahan Menpora.
Sekali lagi, kita hanya bisa MENUNGGU hasil kerja dari Menpora dan tim transisi. Jika sampai prestasi-prestasi itu dapat dicapai oleh Menpora dan tim transisi dalam waktu 5 bulan dan 5 tahun, saya akan angkat jempol atas kerja Menpora. Namun bila sampai prestasi itu tidak didapatkan, maka seharusnya Menpora dan presiden harus mengakui kegagalannya dalam mengurus sepakbola.
Marilah Kita MENUNGGU hasil kerja dari Menpora dan tim Transisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H