- LATAR BELAKANG
Program pembangunan di bidang kesehatan, harus didasarkan pada dinamika kependudukan. Upaya pembangunan di bidang kesehatan tercermin dalam program kesehatan melalui upaya promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif. Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pencapaian derajat kesehatan yang optimal bukan hanya menjadi tanggung jawab dari sektor kesehatan saja, namun sektor terkait lainnya seperti sector pendidikan, ekonomi, sosial dan pemerintahan juga memiliki peranan yang cukup besar. Kesehatan merupakan hak semua penduduk, sehingga ditetapkan target dan sasaran pembangunan kesehatan. (KEMENKES RI, 2016)
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah atau masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat yang disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya. (PERMENKES RI, 2019) - Pengelolaan sumber daya manusia, pengambilan keputusan, komunikasi, dan koordinasi adalah aspek-aspek kunci yang dipengaruhi oleh kepemimpinan di puskesmas. Kepemimpinan yang efektif dalam puskesmas dapat memengaruhi motivasi, komitmen, dan kinerja staf medis dan non-medis, serta mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang peran kepemimpinan dalam konteks puskesmas menjadi sangat penting untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pelayanan kesehatan primer.
Di samping itu, Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan, termasuk masalah aksesibilitas, kualitas pelayanan, serta perubahan regulasi dan kebijakan kesehatan. Puskesmas sebagai ujung tombak sistem pelayanan kesehatan harus mampu menyesuaikan diri dengan dinamika ini dan menjaga kualitas pelayanannya. Dalam konteks ini, peran kepemimpinan di puskesmas menjadi faktor yang sangat relevan dan signifikan. - TUJUAN
-Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kepemimpinan terhadap kinerja organisasi dan kualitas pelayanan
- Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui Seberapa besar peran Kepemimpinan terhadap Kinerja Organisasi di Puskesmas
2. Untuk mengetahui Seberapa besar peran Kepemimpinan terhadap kualitas pelayanan di Puskesmas
3. Untuk mengetahui Seberapa besar peran Kepemimpinan terhadap Kinerja Organisasi dan Kualitas Pelayanan di Puskesmas - MANFAAT
- Mengetahui faktor-faktor kepemimpinan yang berperan pada kinerja organisasi di puskesmas
- Mengetahui kepemimpinan apakah berperan terhadap kualitas pelayanan
- Mengetahui apakah kepemimpinan berperan terhadap kinerja dan kualitas pelayanan di puskesmas - TINJAUAN PUSTAKA
- Kepemimpinan
Pemimpin pada hakikatnya adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan. Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengarahkan dan mempengaruhi bawahan sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Menurut Stone, semakin banyak jumlah sumber kekuasaan yang tersedia bagi pemimpin, akan makin besar potensi kepemimpinan yang efektif. Jenis pemimpin ini bermacam-macam, ada pemimpin formal, yaitu yang terjadi karena pemimpin bersandar pada wewenang formal. Ada pula pemimpin nonformal, yaitu terjadi karena pemimpin tanpa wewenang formal berhasil mempengaruhi perilaku orang lain.
Secara klasikal, kepemimpinan dalam bahasa Inggris disebut sebagai leadership yang berarti being a leader power of leading: the qualities of leader. Namun secara terminology, ada beberapa kepemimpinan menurut para ahli yang dipandang dari berbagai perspektif tergantung dari sudut mana para ahli memandang hakikat kepemimpinan. - Menurut E. Mulyasa, kepemimpinan diartikan sebagai kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang terhadap tercapainya tujuan organisasi. Sedangkan kepemimpinan menurut Malayau S.P Hasibuan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan biasanya diartikan sebagai kekuatan untuk menggerakkan orang dan mempengaruhi orang. Kepemimpinan hanyalah sebuah alat, sarana atau proses untuk membujuk orang agar bersedia melakukan sesuatu secara suka rela. Berkaitan dengan kesediaan orang lain mengikuti keinginan pemimpin, di sini dikemukakan ada beberapa kekuatan (kekuasaan) yang mesti dimiliki pemimpin itu agar orang yang digerakkan tersebut mengikuti keinginannya, yaitu berupa ancaman, penghargan, otoritas, dan bujukkan.
- Review Jurnal
- Jurnal 1
- Judul : PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PT. PRODIA WIDYAHUSADA CABANG SUNTER JAKARTA
- Metode Penelitian : Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara sensus, yaitu dengan melibatkan seluruh populasi sebanyak 37 responden. Metode pengumpulan data primer yang dipakai adalah dengan metode angket (kuisioner). Teknik yang digunakan adalah analisa kualitatif dengan menjelaskan indikator dari masing-masing variabel dengan menggunakan skala Likert.
- Hasil dan Pembahasan : Hasil penelitian ini, membuktikan bahwa secara parsial dan secara simultan, variable Gaya Kepemimpinan dan Disiplin Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Kemudian, moderasi dari Kepuasan Kerja, mampu memperkuat pengaruh dari Gaya Kepemimpinan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.
- Kelebihan : Metode penelitian yang komprehensif dengan analisis statistik yang mendalam
- Kekurangan : Bahasa yang sedikit sulit dipahami.
- Jurnal 2
- Judul : PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA PUSKESMAS TERHADAP KINERJA TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS PEUREULAK BARAT
- Metode Penelitian : Desain penelitian menggunakan motode Survei Analitik. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu mempelajari hubungan antara faktor resiko dengan kejadian menggunakan metode observasi atau pengumpulan data dalam waktu yang bersamaan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan yang PNS di Puskesmas Peureulak Barat yaitu sebanyak 51 tenaga kesehatan dan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling total yaitu pengambilan sampel berdasarkan keseluruhan populasi yaitu sebanyak 51 tenaga kesehatan. Analisis data yang digunakan yaitu analisis multivariat. Uji statistik yang digunakan untuk analisis multivariat yaitu Regression Binary Logistic (Regresi Binari Logistik)
- Hasil dan Pembahasan : Variabel gaya kepemimpinan transaksional memiliki nilai sig-p 0,016 < 0,05 artinya gaya kepemimpinan transaksional memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kinerja tenaga kesehatan di Puskesmas Peureulak Barat Kabupaten Aceh Timur tahun 2018. Selanjutnya dari hasil nilai Odds Ratio (OR) variabel gaya kepemimpinan transaksional memiliki nilai OR 9,839 maka gaya kepemimpinan transaksional yang baik, memiliki pengaruh terhadap kinerja tenaga kesehatan sebanyak 9,839 kali lipat di bandingkan gaya kepemimpinan transaksional yang kurang
- Kelebihan : Pembahasan pada penelitian ini sangat lengkap
- Kekurangan : Kelemahan penelitian ini adalah pembahasan yang sangat lengkap
- Jurnal 3
- Judul : PENGARUH PERAN KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN KLARI KABUPATEN KARAWANG
- Metode Penelitian : Tujuan studi dari penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang ciri-ciri variabel kepemimpinan, komunikasi,Lingkungan kerja dan kinerja pegawai. Sifat penelitian verifikatif adalah untuk menguji korelasi antara variabel kepemimpinan dan komunikasi serta pengaruh kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian lapangan (field research), melalui penyebaran kuesioner yang terstruktur. Sedangkan untuk pengujian instrumen kuisioner dilakukan melalui uji validitas, reliabilitas dan uji normalitas.
- Hasil dan Pembahasan : Hasil dan pembahsan terdiri dari pengujian instrument, pembahasan deskriptif, pembahsan verifikatif, dan pengujian hipotesis.
- Kelebihan : Simpulan dan saran sangat lengkap
- Kekurangan : Simpulan dan saran sangat Panjang dan kurang diringkas Kembali
- Jurnal 4
- Judul : PERAN KEPEMIMPINAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN
- Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Penulis memilih menggunakan metode deskriptif kuantitatif untuk mengetahui besarnya pengaruh dan signifikansi antara variabel kepemimpinan, disiplin, penghargaan, dan media sosial terhadap kinerja karyawan. Populasi adalah seluruh subjek penelitian (Arikunto, 2019:173). Populasi seluruh pegawai yang bekerja pada Yayasan Al Abidin Surakarta berjumlah 42 orang. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti (Arikunto, 2019:109). Jumlah sampel yang diambil sebanyak 42 orang atau responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sensus. Penelitian ini menggunakan metode analisis data regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS Versi 17.
- Hasil dan Pembahasan : Hasil penelitian menunjukkan kepemimpinan dan kedisiplinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Yayasan Al Abidin Surakarta. Pemimpin yang memberikan transparansi, perhatian, penghargaan, dan dapat menempatkan karyawannya berdampak pada kenyamanan dan optimalisasi kinerja. Disiplin pegawai dalam kehadiran, kepulangan, penampilan dan kepatuhan terhadap peraturan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja di Yayasan Al Abidin Surakarta.
- Kelebihan : Metode penelitian yang komprehensif dengan analisis statistik yang mendalam
- Kekurangan : Tidak disertakan tujuan pada abstrak
- Jurnal 5
- Judul : Fungsi Kepemimpinan dan Kinerja Pegawai Puskesmas
- Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan kualitatif pendekatan deskriptif. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli hingga Agustus 2019 di Puskesmas Pudakpayung Kota Semarang. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara, kemudian melakukan observasi menggunakan lembar checklist, dan melakukan dokumentasi gambar serta pengumpulan data dokumen. Sumber data penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Sumber informasi penelitian ini berasal dari informan penelitian dengan menggunakan teknik purposive sampling. Informan pada penelitian ini ada 6 orang. Teknik pemeriksaan keabsahan data pada penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber. Kemudian, analisa data di lapangan menggunakan model Miles dan Huberman yang dilakukan saat pengumpulan data sedang berlangsung dan setelah pengumpulan data dalam periode waktu tertentu
- Hasil dan Pembahasan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemimpin mendorong dan memberi motivasi kepada pegawai agar mampu melakukan kemajuan demi diri sendiri maupun Puskesmas. Kemudian, informan menilai bahwa pemimpinnya memiliki tipikal yang memberikan contoh sejalan dengan apa yang telah dikatakan oleh informan utama
- Kelebihan : Metode penelitian yang komprehensif dengan analisis statistik yang mendalam
- Kekurangan : Kelemahan penelitian ini adalah kualitas penelitian yang sangat ditentukan oleh informasi yang diberikan oleh semua informan.
- Kesimpulan
- Secara umum sistematika penulisan sudah memuat pendahuluan,tinjauan pustaka, metode, hasil dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran. Meskipun dari 5 jurnal tersebut berbeda-bedakelengkapannya. Dari semua kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masih ada jurnal yang belum memuat saran dan tinjauan pustaka. Dari ke 5 jurnal didapatkan hasil penelitian yaitu bahwa kepemimpinan berpengaruh dan berperan terhadap kinerja petugas Kesehatan.
- Saran
- Penulisan sistematika pada jurnal sebaiknya memuat pendahuluan dan tinjauan pustaka untuk menambah ilmu pada penelitian dan memuat metode, hasil dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran. Pada metode sebaiknya disertakan jenis penelitian,desain penelitian,teknik sampling,populasi dan sampel, serta variabel yang akan diteliti apabila diperlukan dan dapat disertakan implikasi atau dampak dan keterbatasan penelitian sehingga dapat menjadikan refernsi bagi penelitian selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!