Pengangguran menjadi salah satu isu sosial yang signifikan di Karawang pada tahun 2024. Sebagai salah satu daerah industri terbesar di Indonesia, Karawang memiliki potensi ekonomi yang besar, tetapi juga menghadapi tantangan serius dalam hal ketenagakerjaan. Fenomena pengangguran tidak hanya berdampak pada kondisi ekonomi, tetapi juga memiliki implikasi langsung terhadap kesehatan masyarakat.
Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Karawang Tahun 2024, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2024 sebesar 8,04%, turun sebesar 0,91% poin dibandingkan dengan Agustus 2023 yang sebesar 8,95%.
Menurut salah satu jurnal pendidikan yang ditulis oleh Yusinta Hidayat, Lutfi Fahrul Rizal, dan Aji Saptaji "salah satu faktor yang mempengaruhi angka pengangguran dikabupaten Karawang diantara nya yaitu faktor SDM, kendala dalam pengawasan dan penegakan regulasi, dan masih maraknya praktik calo. Pengangguran dapat terjadi jika suatu kebijakan tidak diterapkan dengan baik, sehingga kebijakan tersebut tidak dapat berjalan dengan efektif".
Pengangguran bukan sekadar angka statistik, tetapi sebuah realitas yang membawa dampak besar. Diantaranya adalah berpotensi biaya keuangan negara membengkak, meningkatnya angka kejahatan / kriminalitas, meningkatkan angka kemiskinan, meningkatnya konflik rumah tangga yang berpotensi mengalami perceraian. Selain dampak-dampak tersebut, pengangguran juga memiliki dampak terhadap kesehatan masyarakat terutama kesehatan mental. Seperti depresi, kecemasan, maupun penurunan harga diri.
Banyak nya dampak yang timbul akibat dari pengangguran, memerlukan perhatian khusus dari pemerintah. Â Namun, upaya untuk mengurangi angka pengangguran dikabupaten Karawang tidak bisa dilakukan oleh satu pihak, melainkan harus ada kolaborasi dengan beberapa pihak atau sektor. Sebagai mahasiswa keperawatan yang mempelajari keperawatan Komunitas, kami memberikan strategi atau solusi untuk mengurangi angka pengangguran di kabupaten Karawang yaitu dengan menggunakan pendekatan Community as Partner (CAP) dimana didalam nya melibatkan intervensi yang holistik, melibatkan komunitas secara aktif, dan berfokus pada penguatan berbagai aspek komunitas. Berikut strategi atau solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi dan mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Karawang
Berikut adalah pengembangan penjelasan dari setiap poin dalam strategi mengatasi pengangguran di Kabupaten Karawang:
1.Peningkatan Keterampilan (Skill Development)
Untuk meningkatkan daya saing pencari kerja, pelatihan kerja berbasis kebutuhan pasar menjadi langkah utama. Kabupaten Karawang, yang dikenal dengan kawasan industri besar, memiliki kebutuhan akan tenaga kerja terampil di bidang otomotif, manufaktur, teknologi, dan logistik. Pemerintah daerah dapat bekerja sama dengan perusahaan untuk menyelenggarakan pelatihan teknis seperti pengoperasian mesin CNC, pengelasan, pemrograman, hingga digital marketing. Selain itu, program magang di perusahaan-perusahaan tersebut memberikan pengalaman kerja nyata bagi peserta, sekaligus menjadi pintu masuk untuk bekerja di perusahaan tersebut. Dengan dukungan dari pusat pelatihan seperti Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersebar di berbagai kecamatan, masyarakat dapat lebih mudah mengakses program ini. Pelatihan khusus juga dapat disediakan untuk kelompok rentan seperti pemuda putus sekolah, ibu rumah tangga, dan penyandang disabilitas agar mereka dapat lebih produktif.
2.Program Edukasi Komunitas
Program edukasi komunitas bertujuan membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan praktis untuk memasuki pasar kerja. Penyuluhan tentang cara membuat CV yang menarik, menghadapi wawancara kerja, hingga strategi mencari pekerjaan secara efektif perlu diberikan secara rutin. Selain itu, pelatihan kewirausahaan dapat menjadi solusi bagi mereka yang ingin mandiri secara ekonomi. Pelatihan ini mencakup perencanaan bisnis, manajemen keuangan, pengelolaan UMKM, serta pemasaran online melalui platform e-commerce. Pemerintah juga dapat menggandeng para pengusaha lokal untuk memberikan pelatihan kerajinan khas daerah, seperti pembuatan batik, anyaman, atau kuliner lokal, yang memiliki nilai jual tinggi. Dengan edukasi ini, masyarakat tidak hanya menjadi lebih siap untuk bekerja, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja baru melalui usaha yang mereka kelola.
3.Akses Modal dan Bantuan
Akses modal menjadi salah satu kendala utama dalam mengembangkan usaha atau memulai bisnis baru. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah dapat memfasilitasi pengajuan modal usaha melalui koperasi, program bantuan pemerintah, atau kredit usaha rakyat (KUR) yang memiliki bunga rendah. Selain itu, kemitraan dengan lembaga keuangan mikro seperti bank dan koperasi dapat membuka peluang lebih luas bagi pengusaha kecil untuk mendapatkan pinjaman. Pemerintah juga dapat menyediakan bantuan non-tunai berupa alat produksi, seperti mesin jahit, alat masak, atau peralatan bertani, yang mendukung keberlanjutan usaha masyarakat. Edukasi tentang pengelolaan keuangan dan pentingnya literasi keuangan juga perlu dilakukan untuk memastikan masyarakat mampu mengelola dana dengan baik. Dengan langkah-langkah ini, masyarakat Karawang dapat lebih mudah mengembangkan usaha, menciptakan peluang kerja baru, dan mengurangi angka pengangguran.
Ditulis Oleh Mahasiswa Universitas Horizon Indonesia, Fakultas Ilmu Kesehatan, Program Studi Sarjana Keperawatan :
- Arini Rahma Sari
- Eka Antonia
- Silvi Kuku Mutiara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H