Mohon tunggu...
Arini Rachmatika
Arini Rachmatika Mohon Tunggu... Ilustrator - heuheu

i write

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Karcis Parkir dalam Wacana Sosiologi Desain

26 November 2019   20:46 Diperbarui: 26 November 2019   21:27 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam mengkaji karcis parkir dan sistemnya, digunakan 4 teori, yaitu teori konflik, teori pertukaran, teori interaksionisme simbolik, dan teori power.

 

  1. Teori Konflik 

Konflik berasal dari kata kerja latin "configure" yang berarti "saling memukul" secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkannya atau membuat tidak berdaya (Raho, 2007: 54)

Pemikiran yang paling berpengaurh dan menjadi dasar dari teori ini adalah pemikiran Karl Marx pada tahun 1950-an, teori konflik yang semakin mulai merebak (Haryanto dan Nugroho, 2011:113)

Menurut Marx, sejarah masyarakat manusia adalah sejarah perjuangan kelas, yang mana melahirkan kelompok borjuis dan kelompok proletar. Kelompok-kelompok yang menyadari bahwa posisinya berada pada kaum proletar, kala itu mereka dengan sadar melakukan berbagai macam upaya pemberontakan terhadap kaum borjuis. 

Konflik antarkelas inilah yang kemudian melahirkan perubahan dalam masyarakat. Menurut Marx pula, suatu saat kaum proletar akan memenangkan perjuangan kelas ini yang kemudian akan melahirkan masyarakat tanpa kelas. (Abdillah, 2017)

Gagasan inti    : Menarik kesimpulan dari Karl Marx dan pertentangan akan kelas, teori konflik adalah perkara perbedaan kepentingan.

Tokoh              : Karl Marx

  1. Teori Pertukaran

Model timbal balik tetap ada sejauh  orang  memberi  dan  menerima  dan  berharap  memperolehimbalan barang atau jasa (Poloma, 2003:52-53)

Konsep Blau mengenai pertukaran sosial terbatas kepada tingkah laku yang menghasilkan ganjaran atau imbalan, yang artinya tingkah laku akan berhenti bila pelaku tersebut berasumsi bahwa dia tidak akan mendapat imbalan lagi. (Zeitlin, 1995)

Gagasan inti    : teori ini berbicara bagaimana sebuah pola bisa terus bertahan karena reaksi positif lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun