Mohon tunggu...
Arini Rachmatika
Arini Rachmatika Mohon Tunggu... Ilustrator - heuheu

i write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

"The Stranger", Memandang Hidup yang Datar dari Kacamata Meursault

6 Desember 2018   01:58 Diperbarui: 6 Desember 2018   14:59 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya, diceritain Mersault ketemu mantan pacarnya, Marie. Si Mantah jatuh cinta lagi sama Mersault dan bener-bener seneng. They had sex and his ex-gf was asking for a marriage.

Mersault setuju-setuju aja kalo Marie minta nikah. Tanpa emosi. Tanpa gejolak hasrat. Tanpa rencana pesta yang aneh-aneh. Pernikahan hanyalah pernikahan. Terus pas perempuannya nanya,

"Apakah  kau mencintaiku?"

"Mungkin tidak."

"Kemudian mengapa kau mau menikahiku?"

Pokoknya laki ini ngejawab menikah adalah sesuatu yang mudah dan kalau perempuannya menyenangi hal itu, dia menyanggupi pernikahan.

Aneh? Berani?

Sama, sampe suatu hari Mersault kena musibah. Ceritanya dia sama calon istrinya, Marie lagi berlibur ke pantai. Terus gara-gara temennya, dia jadi terlibat suatu masalah. Karena suatu hal yang bukan disebabkan olehnya, seorang lelaki besar yang punya masalah sama temennya Mersault tiba-tiba udah ngeluarin pisau dan siap-siap nyerang dia. Nah kebetulan tokoh utama kita ini lagi megang pistol temennya yang iseng-iseng dia bawa dari penginapan tadi. Untuk membela diri, berdasarkan akal sehat yang bekerja di kepalanya, Mersault berpikir alangkah wajarnya kalau ia letuskan peluru ke si penyerang itu.

Matanya terpejam, dan dia melesatkan beberapa tembakan.

Penyerangnya mati dan Mersault diadili.

Karena pembelaan dia apa adanya, tanpa pleidoi yang berlebihan dan dibuat-buat, beneran apa adanya, Mersault sayang dicurigai punya kepribadian psikopat. Kematian ibunya  di panti jompo diseret-seret ke pengadilan, dipertanyakan kenapa seorang anak bisa berprilaku ala kadarnya sama ibunya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun