Mohon tunggu...
Arini Nurillah
Arini Nurillah Mohon Tunggu... Lainnya - Tidak ada yang Tidak bisa selagi kita berusaha🌼

Bismillahirrahmanirrahim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengajarkan anak dalam Mengambil Keputusan

13 Maret 2022   21:53 Diperbarui: 13 Maret 2022   21:54 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambaran anak dalam memilih

Dalam Proses pengambilan keputusan ternyata tidak mudah. Tidak semua orang memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan, Pengambilan keputusan sangat penting diasah sejak dini. Agar kita tidak menjadi  pengikut  yang muda diatur oleh trend, dan oleh orang-orang yang memiliki kapasitas dan kompetensi. Membantu anak mengambil keputusan tidaklah masalah, karena bagaimanapun orang tua menginginkan yang terbaik untuk mereka. Namun, juga sangat penting untuk membiarkan anak-anak membuat keputusan sendiri dari waktu ke waktu karena akan mempengaruhi kemandirian pikiran dan tindakan di masa depan.  Saat anak  diminta untuk memilih menentukan pasti anak akan merasakan kebingungan dengan hal ini normal dikarenakan anak belum memiliki banyak pengalaman, karena itu anak, orang tua di sarankan untuk sering melatih anak dalam membuat keputusan agar si kecil memiliki rasa tanggungjawab, lebih mandiri dan percaya diri saat membuat keputusan 

Kapan waktu yang tepat untuk mengajari anak membuat keputusan sendiri?

Pada usia 1,5 tahun, anak-anak dapat mulai  membuat keputusan  sederhana tentang kegiatan sehari-hari mereka. Seperti memilih permainan untuk dimainkan, makanan untuk dimakan terlebih dahulu, pakaian yang akan dipakai, dan sebagainya. Bahkan anak kecil dapat ditawari pilihan sederhana untuk membantu mereka terbiasa membuat pilihan sendiri.

bagaimana mengajarkan anak dalam pengambilan keputusan:

  1. Jangan marahin anak ketika membuat kesalahan. Ketika anak-anak belajar dari kesalahan mereka, mereka memperoleh wawasan  baru. Dia bisa belajar dari pengalamannya sendiri dan ingat untuk tidak mengulanginya lagi. Sebagia orang tua memberi sebuah wawasan bagaimana hal tersebut tidak boleh terulang kembali.
  2. Ajari anak untuk mengenal diri sendiri. Anak harus diajari untuk mengenali kelebihan dan kelemahan mereka sehingga mereka cenderung membuat keputusan yang baik untuk diri mereka sendiri . Anak harus diberi banyak kesempatan, tetapi juga harus diberitahu bahwa anak-anak tidak baik di semua bidang. Belajar menerima kekalahan dan kemenangan, serta keputusan yang harus diambil setelahnya, sangat penting bagi anak untuk mengembangkan sikap sportif dan pantang menyerah.
  3. Memberikan apresiasi Sebagai orang tua tidak hanya fokus pada apa yang harus dilakukan anak mereka. Penting untuk memberikan apresiasi pada anak ketika mereka dapat membuat keputusan yang tepat, dan juga ketika mereka mencoba menimbang dan membuat keputusan. Metode ini membantu memperkuat keinginan anak untuk terus belajar agar memiliki kemampuan yang baik dan membuat pilihan yang mengarah pada hasil yang lebih baik.
  4. Mengambil keputusan. Di balik setiap keputusan pasti ada konsekuensi yang harus ditanggung sebagai orang tua perlu menjelaskan hal ini kepada anak-anaknya agar mereka dapat mengambil keputusan dengan lebih hati-hati. Namun terkadang anak bisa membuat keputusan yang salah, sehingga anak tidak perlu takut saat mengambil keputusan. Tetapi ketika sebuah keputusan salah, yang perlu anak lakukan adalah menghadapi konsekuensinya secara bertanggung jawab dan kemudian mengambil pelajaran.

Keuntungan membiarkan  mengambil keputusan sendiri pada anak.

1. Meningkatkan kepercayaan diri mereka.

Pengambilan keputusan adalah kunci untuk membangun kepercayaan diri pada anak. Jika anak Anda memutuskan sesuatu dan semuanya berjalan dengan baik.  memiliki dua keuntungan. Pertama, anak  sangat senang karena keputusan itu akhirnya dihargai. Kedua, kepuasan ini membangun kepercayaan diri mereka dan membimbing mereka untuk mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan yang positif seiring bertambahnya usia.

2.Memberikan mereka harga diri

Salah satu bagian terpenting dari pengasuhan yang sering diabaikan orang tua adalah meningkatkan harga diri anak mereka. anak biasanya lebih kreatif dari pada orang dewasa. Ide anak dan kontribusi yang mereka berikan sama berharganya dengan kita harga mereka di dunia orang dewasa. Yang terpenting, sebagai orang dewasa, pastikan anak  tahu bahwa kita menghargai kontribusi mereka dan  betapa berharganya kontribusi mereka bagi keluarga. Menghormati pilihan anak  yang tampaknya sepele dapat menjadi cara untuk meningkatkan  harga diri mereka dan membantu mereka memahami nilai-nilai mereka sendiri.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun