Mohon tunggu...
arini fadia
arini fadia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga (21107030029)

Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga (21107030029)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengatasi Overthinking ala "Stoicism"

14 Juni 2022   16:24 Diperbarui: 14 Juni 2022   20:58 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest/@thriveglobal.com

Sebagian dari kalian pasti sudah pernah denger nih tentang stoicism atau biasa disebut filosofi teras. Stoikisme ini merupakan suatu filsafat yunani kuno, yang dicetuskan oleh Zeno pada abad ke-3 sebelum masehi. kenapa sih stoikisme ini bisa rame diomongin jaman sekarang? Karena ajaran dari filosofi ini tuh relate banget sama kondisi yang dialamin mmanusia jaman sekarang, salah satunya overthinking.

Salah satu pandangan stoikisme ini adalah manusia harus mampu mengontrol emosi yang ada dalam dirinya. Dengan mengontrol emosi yang ada, manusia jadi bisa lebih mensyukuri apa yang terjadi dalam hidup. Stoicism ini punya 4 prinsip dasar, yang pertama, tuhan itu selalu peduli pada seluruh makhluk hidup. Yang kedua, hidup dengan penuh kebijaksanaan itu sangat penting untuk kebahagiaan kita. Yang ketiga, alam semesta yang ada ini bekereja didalam suatu harmoni, jadi kita juga harus hidup harmonis bersama dengan alam. Dan yang terakhir, semua yang terjadi di dunia ini pasti ada alasannya, baik itu hal baik ataupun hal buruk, semua itu pasti sudah diatur oleh sesuatu yang memiliki kekuatan yang besar melebihi segala yang ada di alam semesta ini.

Sebagai manusia tentu kita punya hal yang bisa kita kontrol dan hal yang ga bisa kita kontrol. Karena itu didalan stoikisme ini kita  diajarkan untuk fokus aja ke hal yang bisa kita kontrol. Dari 4 prinsip stoikisme diatas bisa disimpulkan bahwa ajaran stoikisme ini ngajarin kita buat fokus terhadap apa yang bisa kita kontrol, stoikisme ini mengajarkan kita untuk mengontrol pikiran kita, menjaga pikiran agar lebih rasional, dan juga mengajarkan untuk tidak terlalu memikirkan hal yang terjadi diluar kendali kita. Dan seperti yang kita tau memikirkan hal-hal yang ada di luar kendali kita ini bisa jadi salah satu sumber overthingking. Nah, sekarang kita udah tau nih prinsip-prinsip dari filosofi stoikisme ini, terus gimana sih cara ngadepin overthingking kita pake prinsip-prinsip stoikisme ini? ada beberapa quotes dari filsuf-filsuf stoikisme nih yang bisa kalian jadiin acuan cara buat ngilangin overthingking yang selalu menghantui. Apa aja?

Yang pertama ada quote dari Marcus Arelius yaitu "Kurangi mengeluh, bahkan ke diri sendiri."menurut Marcus ini saat kita mengeluh, kita tu lagi ngarahin energi kita keluar, dan akhirnya energi kita ini bikin kita memikirkan hal-hal yang ada di luar kendali kita. Saat kita mengeluh biasanya hal yang dikeluhkan itu adalah faktor eksternal yang ada diluar kendali kita. Nah, di filosofi stoikisme ini kita diajarin buat fokus ke diri sendiri, fokus ke perkembangan diri sendiri, dan ga terlalu mikirin apa yang terjadi diluar kendali kita. Jadi, coba buat berhenti ngeluh tentang hal-hal yang ada diluar kendali kita, karena dengan kita terlalu memkirkan masalah external yang ada ini memicu kita buat memikirkan segaa hal secara berlebihan atau overthinking. Kalo terbesit buat ngeluh, coba alihin pikiran ke hal-hal lain yang lebih positif.

Yang kedua yaitu quote dari Epictetus "Hindari memberitahu kepada semua orang tentang pengembaangan diri kamu." Kenapa sih kita ga boleh buat ngasih tau semua orang tentang apa aja yang udah kita lakuin buat diri kita? Kan, siapa tau orang lain bisa kasih semangat ke kita. Nah, biasanya orang yang ngasih tau gimana perkembangannya kepada orang lain itu punya ekspektasi untuk mendapatkan pujian, atau perhatian dari orang lain. Dan kalau kita ga dapet pujian itu dari orang lain biasanya kita akan sedih dan mulai overthinking memikirkan apa proses upgrade diri yang kita lakukan kurang dan lain sebagainya. Padahal kalau di ajaran stoikisme ini kita harus upgrade diri buat diri sendiri, dan karena diri sendiri, bukan untuk orang lain, bukan untuk dapet pujian dari orang lain yang mana pujian dri orang lain ini juga salah satu hal yang ga bisa kita kontrol.

Yang ketiga ada quote dari Musonius Rufus yang bilang bahwa "Lakukan seluruh hal secukupnya" sebenarnya saat Musonius mengatakan ini, konteks dari hal secukupnya ini adalah dalam hal makanan. Tapi kita juga bisa menerapkan ini ke kehidupan kita. Dengan menerapkan filosofi stoik ini kita diajarkan untuk melakukan segala hal pada batas wajar. Sebagai manusia, kita harus menyadari bahwa tidak semua hal yang kita inginkan itu bisa kita lakukan, dan akan berjalan sesuai apa yang kita rencanakan. Karena kembali lagi ke konsep awal tadi, kita punya hal yang bisa kita kontrol dan hal yang tidak bisa kita kontrol. Dengan menyadari kita punya batasan, maka kita akan melakukan segala hal yang kita inginkan ini dengan secukupnya. Dan dengan menyadari batasan ini juga membuat kita lebih tenang dalam hidup dan meminimalisir pikiran yang berlebihan atau overthingking.

 Yang keempat ada quote dari Zeno yaitu " Perbanyak mendengar daripada berbicara." Zeno ini mengatakan bahwa manusia diberikan dua telinga dan satu mulut, artinya manusia memang seharusnya banyak mendengarkan apa yang orang lain katakan daripada banyak berbicara. Didalam suatu percakapan kita lebih baik mendengarkan terlebih dahulu opini-opini yang dikeluarkan oleh teman bicara kita, biasanya dengan kita mendengarkan pendapat mereka duluan, kita bisa mempertimbangkan apa yang bisa kita bicarakan dalam percakapan itu dan meminimalisir untuk kita salah bicara, yang akan menyebabkan kita memikirkan perkataan itu dan berakhir overthingking.

Itu dia cara mengurangi overthingking ala stoikisme semoga bisa membantu mengurangi overthingking yang selalu kalian alami.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun