dalam lengkung bibirmu,
telaga kecil yang menyerupa lesung pipitmu,
mencipta teduh yang lebih.
Kita melukis kebahagiaan di langit senja
melalui atap bianglala. Â Â Â Â Â Â
                                                                   Â
Tubuhmu dan aku ialah sepasang belukar,
dan  kita sepakat untuk saling tersesat
di dalamnya, tanpa berusaha membaca peta,
dan keluar sebagai kesedihan
melalui air mata.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!