Â
"Putri, kamu suka mengamen seperti ini?"
"Nggak mbak"
"Tapi kenapa ngamen?"
"Ya buat beli seragam mbak, kalau gak ngamen gak bisa beli seragam"
"Putri cita citanya mau jadi apa?"
Dengan malu malu putri hanya menggeleng pelan, menutupi kedua wajah kucal karena seharian hidup dijalanan dengan kedua tangan mungilnya.
"Loh putri punya cita citakan?"
Gadis mungil berusia 7 tahun itu mengangguk pelan "Mau jadi dokter"
Inilah percakapan yang terjadi padaku dengan putri di pinggir lampu merah, anak kelas 3 SD yang seusai sekolah turun ke jalan raya untuk mengamen mengumpulkan pundi pundi uang. Uang yang tak lain untuk menyokong keperluan sekolahnya.
Inilah realita kehidupan. Potret kehidupan anak anak jalanan yang ada di kota Malang. Anak anak yang kehilangan hak bermain, hak mendapat pendidikan dan anak anak yang masih tersenyum menghadapi hak hak mereka yang dirampas oleh keadaan. Anak anak yang selama ini selalu dipandang sebelah mata, dan bahkan berlarian dikejar polisi karena dianggap sampah masyarakat. Satu hal yang membuatku bangga akan mereka : Mereka masih berani memiliki impian!Â