Mohon tunggu...
Arini Afidatul Azkiya
Arini Afidatul Azkiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Solusi di Balik Polemik Ekonomi Pasca Covid-19

15 Maret 2022   02:02 Diperbarui: 15 Maret 2022   02:31 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selain itu terdapat solusi lainnya yaitu dengan menjalankan digital marketing  produk  dalam  negeri.  Karena dengan  digital marketing  selain  menguntungkan bagi  pembisnis  yang  menggunakan  digital  marketing  juga  bisa  memeberi  banyak  peluang bagi tenaga kerja yang lain seperti programmer dan kurir. Siklus  bisnis  (business  cycle)  adalah  keadaan  yang  menunjukkan fluktuasi  ekonomi suatu  negara  yang  tercermin  pada  tingkat  PDB  riil  suatu  negarapada  satu  periode  tertentu. Terdapat  4  fase siklus  bisnis  dalam  aktivitasnya,  salah  satunya  adalah  resesi. Jika produk yang  dipasarkan  dalam  digital  marketing  adalah produk  dalam  negeri  maka  pendapatan negara  secara  tidak  langsung  akan  bertambah  juga  dan dapat  membantu  perekonomian negara  sehingga  resiko  resesi  lebih  kecil

Kesimpulan

Pandemi virus corona (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Indonesia berjuang melawan Covid-19 menggunakan modifikasi kebijakan karantina daerah (lockdown) menjadi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang bersifat lokal sesuai tingkat keparahan di daerah provinsi, kabupaten, atau kota. Pandemi tersebut tidak hanya memberikan dampak langsung dalam aspek kesehatan, melainkan aspek kehidupan lainnya, seperti aspek ekonomi dan sosial. Kondisi tersebut terjadi dalam waktu yang cukup lama sehingga menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi di wilayah yang mengalami pandemi COVID-19. Pemerintah dan lembaga kajian strategis memprediksi Indonesia tumbuh rendah atau bahkan negatif di tahun 2020. Maka dari itu, Pemerintah berupaya membuat kebijakan Normal Baru agar dampak ekonomi akibat pandemi tidak sampai menimbulkan krisis yang berkepanjangan. Selain memberikan dampak di bidang kesehatan, pandemi COVID-19 juga memberikan dampak yang besar di segala aspek kehidupan. Namun demikian, dampak yang cukup dirasakan adalah dampak dalam bidang ekonomi. Dampak yang sangat terasa dan mudah sekali dilihat adalah melemahnya konsumsi rumah tangga atau melemahnya daya beli masyarakat secara luas. Hingga saat ini, masyarakat mengalami penurunan daya beli yang sangat signifikan. Ada keraguan apakah investasi yang dilakukan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat. Keraguan berinvestasi mengakibatkan dunia usaha tidak bergerak seperti yang diharapkan. Pelemahan ekonomi daerah dan nasional, tekanan penerimaan sektor pajak mempengaruhi pendapatan yang diterima pemerintah sehingga cukup menghampat pendanaan program yang sudah direncanakan.

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah diharapkan mampu memberikan terobosan untuk dapat memberikan solusi agar kemampuan daya beli masyarakat tetap dapat bertahan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerangkan langkah-langkah yang ditempuh pemerintah. Salah satu solusi untuk memperkuat perekonomian rakyat adalah dengan memakai produk dalam negeri. Lalu Memperluas lapangan pekerjaan Dampak nyata dan sangat menguntungkan berikutnya adalah lapangan pekerjaan yang semakin bertambah. Kesejahteraan masyarakat otomatis akan meningkat apabila semakin banyak masyarakat yang memiliki pekerjaan. Jika penjualan mereka sudah baik maka tahap selanjutnya yaitu peningkatan kualitas produk mereka. Hal ini biasanya mereka lakukan untuk bersaing dengan produk luar yang katanya jauh lebih baikdari produk lokal.Untuk itu mereka akan memproduksi dengan kualitas yang lebih baik lagi agar bisa bersaing dan bisa masuk ke pasar Internasional.

Daftar Pustaka

Muhyiddin, M. (2020). Covid-19, New Normal, dan Perencanaan Pembangunan di Indonesia. Jurnal Perencanaan Pembangunan:The Indonesian Journal of Development Planning, 4(2), 240-252.

Aeni, N. (2021). Pandemi COVID-19: Dampak Kesehatan, Ekonomi, & Sosial. Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK, 17(1), 17-34

Supiyani, M. E., El Rahman, M. U., & Afifah, N. (2021). Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat Provinsi Banten di Masa Pandemi Covid-19.

E-Parlemen. (2021). Dampak Besar Pandemi di Sektor Ekonomi. Artikel. Dikutip pada 14 Maret 2022 dari: https://www.dprd-diy.go.id/dampak-besar-pandemi-di-sektor-ekonomi/

Ningsih, Dian Eka Aprilia. "Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Laju Ekonomi Indonesia 2020 Dan Alternatif Solusinya." Al-Iqtishod: Jurnal Ekonomi Syariah 3.1 (2021): 13-27.

Setiati, Siti, and Muhammad Khifzhon Azwar. "COVID-19 and Indonesia." Acta Medica Indonesiana 52.1 (2020): 84-89.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun