Mohon tunggu...
Arini Safitri
Arini Safitri Mohon Tunggu... Administrasi - Wanderlust

Perempuan yang punya banyak ambisi dan menyukai dunia fotografi. Gemar melakukan sesuatu yang menantang dalam hidupnya.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Harga Maaf Hari Ini

17 Mei 2020   22:52 Diperbarui: 17 Mei 2020   23:03 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram.com/arini.safitrii

"Dengan hatimu yang sudah lebih lapang. Semoga hari ini harga maaf tidak semahal kemarin."

Lelah sekali rasanya ketika harus menanggapi sesuatu yang sama, mendengar kalimat-kalimat yang sama lebih dari beberapa kali dalam waktu yang berdekatan. Bosan, dan kupikir semua itu membuang-buang waktu, bukan?

Kamu merasa tidak kenal dengan dirimu yang pemarah, tapi hari ini entah mengapa kesalahan kecil pada orang yang menyakitimu itu menjadi mudah terlihat besar, pun dengan kebaikan kecilnya, kamu merasa itu tidak ada artinya.

Tak jarang semua hal itu membuat diriku berubah menjadi sosok yang tak sabaran. Namun, suatu kali aku tertegun bersama diriku sendiri. Mengapa aku begitu geram seolah aku tidak pernah melakukannya sama sekali? Hingga akhirnya aku tersadar, bahwa sejatinya, aku juga tak jarang melakukan hal yang sedemikian berulangnya.

Kepada manusia mungkin tidak, atau...........tidak terasa.

Tapi,kepada-Nya? Ahh, bukankah aku terus mengulang-ulang sesuatu, setidaknya satu hal yang sama : kesalahan. Iya, aku selalu mengulang kesalahanku pada-Nya. Meskipun begitu, pintu maaf tetap saja Ia buka dengan lapangnya. Lantas aku, dengan "tingginya" kadang masih tak ingin memaafkan. Sungguh egois sekali, bukan.

Meski terdengar sangat sederhana, bagiku kata maaf selalu bermakna, selalu istimewa, apalagi jika ia keluar dari lisan orang-orang yang mungkin telah kulukai hatinya. Betapa tidak, aku yang mudah sekali salah, dan sering mengecewakan ini tentu berpotensi besar sekali untuk melakukan kesalahan dan meninggalkan luka di hati orang lain, bukan? Karena pemaafan bagiku selalu menjadi seperti hadiah yang menyenangkan.

Selamat mencari pengampunan dan beribu pemaafan. Semoga hari ini harga maaf tidak lagi semahal kemarin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun