Mohon tunggu...
Arini Nurillah
Arini Nurillah Mohon Tunggu... Lainnya - Do Your best, And let Allah do the rest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

2 Area Bahasa pada Otak

7 Mei 2021   06:51 Diperbarui: 7 Mei 2021   06:58 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.psychologymania.com/2012/06/kemampuan-bahasa-di-kotrol-otak-pada.html?m=1

Sebelum mempelajari bagaimana hubungan bahasa dengan otak dalam neurolinguistik, akan lebih baik kita mengetahui apa itu bahasa. Bahasa adalah alat komunikasi verbal yang digunakan pada masyarakat dal kehidupan sehari-hari . Lalu pada otak manusia ada struktur dan organisasinya yang memegang peranan penting dalam bahasa, lalu dalam otak terdapat belahan tengah yang  memisahkan antara bagian kanan dan kiri, bagian tengah ini disebut motor cortex. Posisi motor cortex ini berada didekat daerah broca agak ke belakang, yang memiliki fungsi untuk mengendalikan alat-alat ujaran seperti lidah, rahang, bibir, gigi, dan pita suara, Yang akan menjalankan sesuai apa yang diperintahkan oleh Broca. Lalu menurut Simanjuntak, 2009 : 192 Broca ini mengajukan tiga rumusan mengenai hubungan otak dengan bahasa: 

  1. artikulasi bahasa diproses di konvolusi depan ke tiga  hemisfer kiri otak
  2. terdapat dominasi hemisfer kiri dalam artikulasi bahasa 
  3. Memahami bahasa merupakan tugas kognitifyang berlainan dari memproduksi bahasa.

Rumusan pada Broca ini telah dikaitkan oleh Wernieke kepada bagian-bagian otak di hemisfir kiri.

Tentang broca dan wernicke

Penelitian mengenai bahasa pada otak manusia, yang dilakukan oleh Paul Broca dan dilakukan oleh Carl Wernicke. Pada tahun 1861 Paul Broca seorang ahli bedah saraf yang mempelajari seorang pria bernama Tan. Tan ini bisa mengerti bahasa lisan, tapi dia hanya bisa mengeluarkan suara seperti "Tan" Meskipun ia bisa membuat suara ini, hal itu tidak dianggap bahasa lisan karena tidak ada informasi yang dipertukarkan. Ketika Tan meninggal, Paul Broca mempelajari otaknya dan menemukan lesi (memar) di bagian depan lobus temporal, namun Paul Broca tetap tidak menyerah, tak lama kemudian Paul Broca menemukan seseorang seperti Tan, bagaimana ia menemukan daerah Broca. Dan akhirnya Paul Broca ini menemukan wilayah otak yang memungkinkan kita untuk menghasilkan bahasa lisan. 

Lalu beberapa tahun selanjutnya Carl wernicke membuat penelitian yang sama hanya saja dia menemukan pasien yang mampu berbicara, dan Carl wernicke menemukan lesi pada sisi yang sama dari otak sebagai area Broca, tapi di belakang lobus temporal. Kesimpulan dari penemuannya, bahwa area yang dinamakan dengan namanya, merupakan area yang menerima bentuk bahasa dari luar. 

Jadi dari sini dapat disimpulkan bahwa  Kemampuan berbahasa manusia yang paling mendominasi terletak pada  hemisfir kiri, Dikarenakan pada hemisfir kiri yang bertanggung jawab penuh atas kebahasaan ini. Jika hemisfir kirinya mengalami gangguan maka terjadilah gangguan wicaranya, namun jangan khawatir anak yang memiliki gangguan ini masih terlihat seperti anak normal karena hemisfir kanan pun mampu untuk melakukan fungsi kebahasaan, hemisfir kanan ini lebih berperan dalam kemampuanmengurutkan peristiwa sebuah cerita, kemampuan dalam menarik,inferensi kemampuan mendeteksi kalimat ambigu. Jadi belajar  bahasa untuk otak sangatlah penting dalam mengelola informasi yang efesien, belajar bahasa asing, meningkatkan potensi sel pada otak untuk memahami sesuatu secara cepat. 

Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun