Mohon tunggu...
Widi Ardyarini
Widi Ardyarini Mohon Tunggu... pegawai negeri -

simple, has high curiosity

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Salim

19 Juni 2013   22:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:44 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

SALIM

Salim, itulah nama anak pertama saya. Saya beri nama salim karena dia bisa lahir dengan sehat dan normal. Alhamdulillah sekarang salim sudah mau 20 bulan. Senang rasanya melihat dia bisa tumbuh sehat dan cerdas. Kalo mengingat masa hamil, gak kebayang dia akan sesehat dan secerdasini. Masa mengandung dia tergolong sangat berat. Segala derita orang hamil saya alami, mulai dari pendarahan, mual muntah di tri semester pertama, sembelit sampai muntaber menjelang proses persalinannya.

Sebelum saya hamil salim, saya pernah keguguran ketika usia kandungan baru berusia 6 minggu. Dokter mendiagnosa saya keguguran karena kecapekan. 7 Bulan menunggu akhirnya saya hamil lagi. Alangkah terkejutnya saya ketika usia kandungan baru berusia 5 minggu, dokter menyuruh saya untuk melakukan kuret karena berdasarkan diagnosanya janin saya tidak berkembang . Kesedihan yang saya rasakan begitu hebat kala itu karena baru 1 minggu saya mengenyam kebahagiaan hamil, dokter sudah menyatakan kandungan saya harus dikuret. Malam itu juga dokter menyarakan saya harus dikuret pagi harinya. Saya sudah dikasih obat peluruh kandungan yang harus diminum malam hari itu juga. Sesampainya di rumah keputusan dokter tidak saya terima. Saya buang semua obat yang diberikan dokter.

Pagi harinya saya ke bidan dan bidan menyarankan saya untuk menunggu beberapa minggu lagi. Kurangpuas dengan diagnosa bidan, saya pergi ke dokter spesialist senior. Hasil USG menunjukkan saya hamil tapi janin belum terdeteksi. Seharusnya di minggu ke 6 detakjanin sudah terbentuk dan detak jantungnya sudah bisa terdeteksi.Dokter meminta saya menunggu sampai minggu ke 9. Kalo minggu ke 9 janin belum terdeteksi saya harus dikuret. Selain itu beliau juga menyarankan saya untuk bedrest karena saya sudah mengalami pendarahan. Walaupun sudah beristirahat dan minum obat penguat saya tetap mengalami pendarahan setiap hari.Terbayang di pikiran saya kalo diagnosa dokter yang terdahulu memang tepat, janin saya tidak berkembang dan harus segera dikuret. Di tengah kebimbangan, saya meminta suami saya untuk sholat istikharah setiap malam. Hasil istikharah suami saya mengisyaratkan saya harus terus melanjutkan kehamilan ini. Minggu ke7 dan 8 saya usg lagi, hasilnya sama. Janin belum terdeteksi. Minggu ke 9 saya ke dokter dengan pesimis bahwa janin saya ada. Di luar perkiraan saya di minggu ke 9 janin saya terdeteksi. Tangandan kakinya sudah terbentuk. Jantungnya berdetak dengan kencang. Bahagia dan syukur melimpah ruah di dada saya. Inilah takdir Allah, kalo Allah sudah menggariskan maka tidak akan ada yang bisa menghalangi. Allahu Akbar!

Setelah memasuki minggu ke 10, janin saya berkembang dengan pesat. Menurut dokter dia sangat sehat, tapi saya harus ekstra hati – hati menjaganya karena saya mengalami pendarahan setiap hari. Dokter menyarankan saya untuk istirahat total. Saran dokter ini saya sampaikan ke pihak sekolah, namun ditolak oleh pihak sekolah. Saya diharuskan tetap mengajar. Getir sekali rasanya saat itu. Akhirnya demi keselamatan janin saya, saya memilih mutasi ke sekolah swasta yang dekat dengan rumah. Di sekolah yang baru, saya diberi banyak kelonggaran. Setiap hari hanya mengajar maksimal 4 jam.

Pendarahan yang saya alami terus berlanjut hingga bulan ke -9. Padahal saya sudah minum obat penguat dan banyak istirahat. Anehnya janin saya tetap bisa tumbuh sehat. Inilah kuasa Allah.Akhirnya genap 9 bulan 10 hari, salim lahir dengan sehat lewat operasi caesar. Proses persalinan berjalan dengan sangat lancar.

Masa kehamilan salim yang sangat sulit memberikan banyak pelajaran kepada saya. Saya yakin kalo Allah sudah menakdirkan sesuatu maka tidak akan ada yang bisa menghalangi. Seperti salim yang sudah ditakdirkan Allah menghiasi dunia ini, sesulit apapun jalan yang dilalui dia tetap bisa lahir dengan sehat dan sempurna. Thanks God for giving “Salim” in my life...:)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun