Mohon tunggu...
Arin Fatuna rizu
Arin Fatuna rizu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasisiwa

Hobi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Anemia dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri

29 Agustus 2024   10:16 Diperbarui: 29 Agustus 2024   10:50 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Anemia, suatu kondisi yang ditandai dengan kekurangan jumlah atau kualitas sel darah merah, sangat umum terjadi di kalangan remaja putri karena berbagai faktor fisiologis dan sosial budaya. Hubungan antara tingkat pengetahuan tentang anemia dan kejadiannya di antara kelompok demografi ini memerlukan pemeriksaan kritis. Masa remaja adalah periode penting yang ditandai dengan meningkatnya kebutuhan nutrisi dan perubahan hormonal, yang membuat remaja putri lebih rentan terhadap anemia defisiensi besi. Oleh karena itu, memahami implikasi pengetahuan tentang masalah kesehatan ini dapat memberikan informasi tentang intervensi yang bertujuan untuk mengurangi prevalensinya.

Penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara tingkat pengetahuan seseorang tentang anemia dan kemungkinan mereka mengalami kondisi ini. Remaja yang memiliki informasi yang baik tentang penyebab, gejala, dan tindakan pencegahan yang terkait dengan anemia cenderung mengadopsi praktik diet yang mendukung asupan zat besi yang cukup. Misalnya, kesadaran akan makanan kaya zat besi seperti daging tanpa lemak, sayuran berdaun hijau, dan kacang-kacangan dapat mengarah pada kebiasaan makan yang lebih sehat. Sebaliknya, mereka yang memiliki pengetahuan terbatas mungkin tidak menyadari kebutuhan diet mereka atau pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin, sehingga meningkatkan risiko mereka untuk mengalami anemia.

Selain itu, program pendidikan yang menyasar remaja putri dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran tentang anemia. Dengan mengintegrasikan diskusi tentang gizi dan pendidikan kesehatan ke dalam kurikulum sekolah atau inisiatif penjangkauan masyarakat, adalah mungkin untuk memberdayakan perempuan muda dengan informasi yang diperlukan untuk membuat pilihan gaya hidup yang tepat. Pada akhirnya, meningkatkan tingkat pengetahuan tidak hanya membantu dalam mencegah anemia tetapi juga mendorong kesejahteraan secara keseluruhan di kalangan remaja putri saat mereka menjalani tahun-tahun formatif ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun