Mohon tunggu...
crambelya charoline
crambelya charoline Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Fisika Murni yang tertarik dengan dunia penulisan. Sejak SMA saya sering menulis cerpen hingga membuat novel, tetapi karena satu dan lain hal tulisan tulisan saya tersebut tidak saya publikasikan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Waspadai Dampak Negatif Minuman bagi Remaja yang Berpuasa

3 April 2024   15:00 Diperbarui: 3 April 2024   15:02 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan ramadhan merupakan momen spiritual yang  dinantikan oleh umat islam khususnya remaja. Puasa mengajarkan kesabaran, ketaqwaan, dan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Sayangnya, kekhusyukan  puasa seringkali terhambat oleh kebiasaan makan yang tidak sehat setelah berbuka, seperti konsumsi minuman manis yang berlebihan. Minuman manis seperti limun, jus buah kemasan, teh manis, dan minuman dengan pemanis buatan lainnya mengandung banyak gula.

Mengonsumsi minuman ini dalam jumlah besar setelah berbuka puasa dapat berdampak buruk bagi kesehatan remaja. Dampak negatifnya antara lain peningkatan risiko obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan kerusakan gigi, fluktuasi gula darah yang tidak menentu, dan penurunan penyerapan nutrisi penting lainnya. 

Obesitas merupakan masalah kesehatan yang semakin memprihatinkan di kalangan remaja. Obesitas tidak hanya menimbulkan berbagai penyakit kronis, tetapi juga dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan kesehatan mental remaja. Konsumsi minuman manis, tinggi kalori, dan rendah nutrisi merupakan penyebab utama terjadinya obesitas pada  remaja. Selain itu, kandungan gula yang tinggi pada minuman manis  dapat menyebabkan kerusakan  gigi dan masalah  gusi.

Bakteri di  mulut memanfaatkan gula untuk tumbuh dan menghasilkan asam yang dapat merusak lapisan gigi Anda. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan gigi dan penyakit gusi pada remaja. Dari segi energi, minuman manis justru bisa membuat Anda lelah dan menurunkan energi. Ketika gula dari minuman tersebut masuk ke aliran darah, kadar gula darah melonjak, dan kemudian  produksi insulin berlebih menyebabkan kadar gula darah turun drastis. Kondisi ini dapat menyebabkan remaja menjadi lesu dan kehilangan semangat dalam beraktivitas dan beribadah.

Selain itu, mengonsumsi minuman manis dapat mengganggu penyerapan zat-zat gizi penting  yang sangat dibutuhkan remaja untuk proses tumbuh kembangnya, seperti protein, zat gizi, mineral, dan serat. Remaja yang kekurangan nutrisi tersebut berisiko mengalami pertumbuhan terhambat, penurunan stamina, dan gangguan  kesehatan lainnya. Sebaliknya, remaja dianjurkan memperbanyak minum air putih, smoothie buah segar bebas gula, atau minuman rendah kalori lainnya saat berbuka puasa. Jika Anda mengonsumsi makanan yang sehat dan teratur, manfaat puasa akan lebih terasa dan tubuh Anda tetap bugar dan sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun