Dilem, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto - Mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menjalankan program kerja individu berupa pelatihan public speaking kepada ibu-ibu anggota UMKM di Desa Dilem, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Kamis (6/7)
DesaKKN Reguler Semester Genap Untag Surabaya Tahun 2022/2023 memiliki tema "Penguatan Ikon Desa Berbasis Potensi Lokal" menjadi pijakan lahirnya program kerja individu pelatihan public speaking komunitas UMKM, direncanakan oleh mahasiswa kelompok KKN R-3 Desa Dilem yaitu Arindi Meicerlien Qurotul Aini yang sekaligus menjadi pembicara, memiliki tujuan untuk memberikan keterampilan berbicara di depan banyak orang kepada ibu-ibu UMKM Desa Dilem agar dapat melakukan promosi dan pemasaran produk UMKM Desa Dilem. Program ini berangkat dari kebutuhan untuk perkembangan dan perluasan jangkauan pemasaran produk.
Pada awalnya, ibu-ibu UMKM Desa Dilem belum pernah mendengar sama sekali terkait istilah public speaking, ibu-ibu benar-benar belajar dari awal mengenai dasar public speaking. Dengan waktu yang terbatas karena KKN Untag Surabaya hanya berjalan 12 hari dan banyak mahasiswa yang mengisi materi setiap harinya, maka pelatihan ini menjadi terasa menantang karena dengan waktu terbatas harus menjelaskan dari awal hingga diberikannya study case praktik public speaking untuk memberikan pengalaman kepada mereka dalam hal promosi dan pemasaran produk.
Materi public speaking dibawakan dengan diksi yang mudah dipahami oleh ibu-ibu, istilah-istilah yang berat terkait ilmu komunikasi disampaikan dengan diksi yang lebih mudah dipahami. Selain itu, materi dalam slide PPT juga dibuat dengan font ukuran besar, tebal, dan warna yang mencolok (baca: terang) agar mereka tidak bosan dan lebih mudah untuk membacanya.
Dalam pelatihan ini, sebelumnya diberikan dasar-dasar ilmu komunikasi yang perlu dipetakan dan menjadi pijakan sebelum menetapkan pesan yang akan disampaikan kepada komunikan. Pembicara juga menyampaikan sistematika pesan yang harus disampaikan atau menjadi poin penting promosi dan pemasaran produk bisa berhasil sesuai tujuan yang telah ditetapkan. Kemudian juga diberikan penjelasan teknik-teknik persuasif yang dapat diterapkan oleh mereka untuk menarik perhatian komunikan hingga mau untuk membeli produk atau bekerja sama untuk pemasaran produk UMKM Desa Dilem.
Hingga di akhir, mereka diminta untuk mencoba praktikum public speaking mempromosikan produk kepada mahasiswa KKN Untag Surabaya. Salah seorang ibu bersedia dan mempraktikan ilmu yang sudah diberikan. Mereka di akhir juga menyampaikan bersedia menerapkannya, sekaligus merasakan manfaat agar lebih ramah dan sabar lagi kepada pelanggan yang membeli maupun menyampaikan kritik saran produk.
Produk UMKM Desa Dilem sangat beragam dan dikenal dengan berbagai olahan keripiknya, bahkan keunggulan yang selainnya dari produk UMKM Desa Dilem sendiri adalah telah didaftarkannya produk-produk tersebut dan telah memiliki Sertifikat Halal MUI. Informasi tersebut didapat berdasarkan keterangan dari ibu-ibu UMKM Desa Dilem saat bercerita di acara yang diadakan oleh KKN Untag Surabaya yang diadakan di Kelompok Bermain (KB) Mentari Desa Dilem, kemarin sore.
Promosi dan pemasaran yang telah dilakukan oleh ibu-ibu UMKM Desa Dilem sebenarnya sudah cukup baik, mereka juga bercerita bahwasanya telah menjualkan ke salah satu pusat oleh-oleh di Kabupaten Mojokerto dan menitipkan ke banyak toko-toko kecil. Namun, pelatihan ini diharapkan dapat memperluas kerja sama yang dilakukan ke banyak pusat oleh-oleh di Mojokerto maupun promosi saat hadir di pameran atau bazar UMKM. Bahkan jika semakin besar perkembangan UMKM Desan Dilem, maka dapat bekerja sama dan menjualkan produk di seluruh Indonesia atau bahkan di luar negeri dengan berbekal keterampilan berbicara public speaking.
Kondisi Desa Dilem saat ini dengan dibuka kembalinya Wisata Bukit Semar setelah ditutup selama pandemi, memberikan peluang untuk datangnya para wisatawan sehingga dapat mempromosikan produk-produk UMKM Desa Dilem sebagai buah tangan. Kondisi tersebut ke depannya ditunjang dengan pembangunan tempat pusat oleh-oleh dari Desa Dilem. Pembicara materi berpikir bahwa pembangunan tersebut ke depannya bisa menjadi jujugan wisatawan untuk membeli oleh-oleh di tempat tersebut. Sekaligus para anggota UMKM bisa mengaktualisasikan kemampuannya berkomunikasi dan menjadi pusat promosi/pemasaran produk UMKM. Sebab selama ini belum ada tempat untuk para anggota UMKM berkumpul dan hanya mengandalkan rumah masing-masing anggotanya saja.