"Kenapa Bukan Jokowi?"
Belakanangan pertamyaan itu sering muncul setelah saya mengumumkan bahwa saya bukan penganut #Salam2Jari
Pilih Prabowo, mau balik ke Orba?
Memang kenapa dengan orba? Terlepas dari kejadian yang menyeramkan pada jaman orba, jaman Pak Harto sembako murah, petani makmur lho. Jadi ya gak apa-apa juga kalo mau balik ke jaman itu, ASAL gak ada kerusuhan, tragedi penculikan atau hal-hal menyeramkan lainnya. Cukup tiru keberhasilan swasembada pangannya aja.
Pilih Prabowo, gak takut diculik?
Kenapa harus takut diculik? Lhawong saya ini bukan siapa-siapa kok. Bukan aktifis kampus, bukan anggota dewan pers kampus, bukan juga orang yang berpengaruh besar buat negri ini. Dan saya yakin saya bukan orang jahat, begitupun dengan keluarga dan kerabat saya. Kami bukan orang jahat yang suka cari gara-gara lalu mengapa kami harus ditangkap dan dihilangkan.
Lagian kan hal seperti itu belum tentu terjadi, kenapa kita harus berandai-andai pada hal-hal yang negatif sih? Pikir positif aja, jika nanti Prabowo jadi presiden gak akan ada lagi tragedi-tragedi menyeramkan jaman Orba, karena Prabowo bukan Soeharto.
Pilih Prabowo, kan koalisinya partai-partai busuk, sarangnya mafia?
Kalaupun memang benar seperti itu, itu tanggung jawab mereka pada Tuhan dan rakyat di Negri ini. Semoga mereka yang busuk dan katanya mafia itu lekas diadili.
Pilih Prabowo, kan dia penjahat langgar HAM?
Lalu apa bedanya dengan jendral yang ada pada kubu 2? Kenapa yang dipermasalahkan hanya Prabowo, bukan jendral-jendral lain yang katanya juga pelanggar HAM? Kalau memang Prabowo penjahat dan sudah terbukti melanggar HAM, harusnya dia sekarang tak bisa mencalonkan sebagai presiden karen dia cacat hukum kan?
Kenapa bukan Jokowi, kan Jokowi didukung oleh orang baik, kreatif, cerdas serta musisi dunia?
Saya yakin dalam kubu Prabowo juga masih ada orang baik, cerdas dan kreatif. Dan saya meilih Prabowo bukan karena ikut-ikutan mereka. Saya memilih nomer 1 karena keinginan saya sendiri. Alasannya sepele dan sederhana, saya melihat sosok yang kharismatik pada diri Prabowo dan saya suka itu. Dan saya yakin, Prabowo tak sejahat dan sekejam sepwrti yang mereka katakan. Saya yakin Prabowo masih punya sisi kebaikan, buktinya 8000 anak di Papua dia bantu untuk bisa bersekolah. Jadi, saya bialang Prabowo orang baik karena masih mau membantu dan tak usah ribut ingin diliput media.
Beberapa jam lagi kita akan datang ke TPS masing-masing untuk nerpesta demomrasi yang sesungguhnya. Memilih 1 atau 2 sesuai keyakinan. Tak usah saling menjelekkan. Tak usah saling kelahi untuk hanya sekedar mendukung Capres Idola. Damailah Indonesia. Damailah saudaraku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H