Akhir-akhir ini masyarakat lupa akan betapa berartinya empat kata itu. Dari empat kata yang diucapkan akan memberikan dampak positif yang besar, bagi pengucap maupun pendengar. Namun, tidak hanya di ranah media, dalam kehidupan sehari-hari pun masyarakat masih menutup mata akan pentingnya empat kata itu. Hal ini sudah merujuk kepada nilai sopan santun yang dimiliki masing-masing individu, hingga menjadikannya sebagai basic manners yang harus dimiliki oleh setiap individu, lalu apa itu basic manners? Dan apa pentingnya empat kata tersebut dalam sehari-hari?
Basic manner adalah bentuk aturan etika yang perlu diterapkan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Jika kita membahas soal etika, tatakrama, sopan santun, menjadi suatu hal penting yang perlu ditanamkan dalam diri setiap individu. Tidak memandang usia, namun nilai kesopan santunan harus sudah ditanamkan sejak dini hingga akhirnya disaat dewasa, hal itu menjadi sebuah kebiasaan yang menjadi dasar dalam etika seseorang.
Pentingnya Mengucapkan ‘Terima Kasih’, ‘Tolong’, ‘Maaf’, dan ‘Permisi’
Ketiga kata itu dapat kita sebut sebagai empat kata ajaib, mengapa? Karena hanya dengan mengucapkan salah satu dari keempat kata tersebut, dapat memberikan dampak positif yang besar, hanya dengan mengucapkan keempat kata tersebut, kita dapat membuat orang lain merasa senang dan dihargai. Begitupun bagi kita yang mengucapkan, akan terhindar dari rasa tidak enak dan kita sendiri merasakan bangga karena dapat menerapkan tiga kata tersebut dalam berkomunikasi. Ucapkan ‘Terima Kasih’ setelah kita mendapatkan penawaran dan bentuk tindakan yang dapat membantu kita. Ucapkan ‘Tolong’ ketika kita membutuhkan bantuan dari orang lain. Ucapkan ‘Maaf’ ketika kita melakukan sebuah kesalahan. Ucapkan ‘Permisi’ ketika kita harus berjalan di depan orang lain, dan jangan lupa untuk sedikit menundukkan badan.
Namun, Mengapa Masyarakat Sulit Menerapkannya?
Hal itu dikarenakan, masyarakat yang masih menutup mata akan pentingnya keempat kata itu. Masyarakat masih menganggap, empat kata itu bukan hal penting. Pola pikir masyarakat yang membuat dirinya sendiri kehilangan nilai kesopanan dan kesantunan.
Pada kehidupan di wilayah kampus, semakin banyak mahasiswa yang acuh akan soal ini. Seperti, ketika mereka berpapasan dengan dosen atau orang yang lebih tua di wilayah kampus, mereka cenderung acuh dan tidak peduli dengan keberadaan dosen atau orang yang lebih tua itu. Bahkan, untuk sekedar memberikan senyuman saja itu tidak. Mereka terlalu focus pada kesibukannya masing-masing.
Itu menjadi satu contoh nyata yang banyak di sekitar kita. Sikap acuh dari mahasiswa di wilayah kampus dan masyarakat di tempat lainnya menjadi pemicu mengapa empat kata ini sangat sulit dipakai dalam sehari-hari. Sehingga, menjadikan sikap seperti itu sebagai sikap yang wajar, karena menanggapi dengan acuh pada hal-hal sekecil ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H