Assalamualaikum
Di bulan Ramadhan ini alhamdulillah saya berkesempatan mengikuti event dari Kompasianer Jogja yang berkolaborasi dengan Sebumi.
Event offline dari Kompasiana Jogja ini adalah event pertama saya sejak bergabung menjadi Kompasianer Jogja, rasanya senang sekali bisa join kegiatan yang positif seperti ini.
Sebumi itu apa sih, apa ada yang sudah tau?Â
Dari hasil penelusuran saya, Sebumi adalah entitas nirlaba yang berfokus pada kegiatan dan acara terkait dengan proyek konservasi alam atau keanekaragaman hayati, inisiatif sosial ekonomi untuk mendukung komunitas lokal di sekitar kawasan pelestarian alam, dan upaya pendidikan untuk mempromosikan konservasi dan keberlanjutan.
Sebumi sendiri memiliki produk dan layanan yang meliputi tiga hal yakni Sebumi Journey, Sebumi Berbagi dan  Seakar. Nah itu tadi profil singkat perihal Sebumi.
Sekarang saya akan lanjut share pengalaman saya mengikuti Green Walking Tour Kawasan Kuno Kotagede. Di event kali ini saya akan belajar mengenai hidup berkelanjutan yang terkait dengan sejarah, bangunan, keanekaragaman hayati, mindfulness dan makanan di wilayah Kotagede.
Acara berlangsung di tanggal 30 Maret 2024 dengan titik start point di Masjid Gedhe Mataram Kotagede didampingi oleh Mas Santos sebagai perwakilan dari Sebumi yang akan memimpin dan menjelaskan berbagai macam hal selama Jogja Heritage Green Tour ini. Terdapat sekitar tiga belas orang dari berbagai latar belakang namun kami tetap dapat bersinergi dan bercanda satu sama lain.
Masjid Islam pertama di kota Yogyakarta ini telah berdiri lama dan menjadi saksi perkembangan agama Islam di Mataram. Memiliki keistimewaan yakni terdapat akulturasi dua agama dari agama Islam dan Hindu yang dapat dilihat dengan adanya gapura khas agama Hindu di depan masjid.Â
Pada pelataran masjid ada beberapa pohon sawo kecik yang ternyata memiliki makna yang cukup dalam. Dijelaskan oleh mas Santos, sawo kecil memiliki filosofi "sarwo becik" atau serba dalam kebaikan.Â