Mohon tunggu...
Arina Haq
Arina Haq Mohon Tunggu... -

a girl, muslim, now being in 2nd year of medical faculty Sebelas Maret University.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penjajahan Jepang: Untung atau Rugi buat Indonesia?

25 Juni 2011   13:53 Diperbarui: 4 April 2017   16:26 6201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="496" caption="tentara jepang"][/caption]

Melihat judul di atas, pastilah langsung terpikir dalam otak kita satu hal; untung atau rugi? Ya jelas rugilah… di mana-mana yang namanya penjajahan pasti merugikan. Tapi tunggu dulu… mari kita baca dulu sampai akhir.

Jepang mulai mendarat di Indonesia pada 8 Maret 1942, beberapa saat setelah meletus perang Pasifik antara Jepang vs AS di Hawaii. Selain berambisi menaklukkan Asia, Jepang juga butuh lebih banyak tenaga dan pasokan bahan baku perang dalam melawan sekutu, maka mulailah dia melirik Indonesia.

Penjajahan Jepang di Indonesia meski Cuma seumur jagung, tetap menyebabkan beberapa hal buruk bagi kita, diantaranya:

1.Adanya system romusha alias kerja paksa membuat banyak rakyat kita sengsara karena diperas tenaganya buat memenuhi kebutuhan Jepang. For example: membuat benteng pertahanan, goa-goa persembunyian, etc. 2.Ada juhun ianfu, alias geisha dari Indonesia. Tentara perang yang ditempatkan di Indonesia tentu butuh hiburan kan? Jadilah wanita-wanita kita dipaksa melayani mereka yang pulang dari perang T_T 3.Pengerukan sumber daya alam Indonesia untuk diangkut ke Jepang, atau langsung dipasok untuk perang melawan sekutu. 4.Penguasaan di semua lini kehidupan Indonesia. Ya, Jepang menerapkan system kemiliteran, jadi semua aspek kehidupan diatur oleh militer dan dibuat untuk menguntungkan militer Jepang saja. Berbeda dengan Belanda sebelumnya yang masih memakai system sipil.

Nah, itu baru segelintir efek buruknya. Efek baiknya ada di bawah nih,

1.Jepang membutuhkan pangkalan udara untuk mendaratkan pesawat tempur mereka. So pasti, Jepang harus membuat Bandar udara dulu di Indonesia. Yang pertama kali dibangun saat itu adalah Bandar udara di Manokwari. Ini keuntungan buat kita karena tanpa dipelopori oleh bangsa Jepang, kita gak akan punya bandara J. 2.Jepang membentuk PETA, pasukan pembela tanah air yang dimaksudkan untuk mempertahankan Indonesia dari serangan sekutu. Di sini rakyat sipil dilatih megang senjata, strategi perang, dll. Rakyat kita yang pada jaman Belanda ga tau apa-apa jadi pinter perang. Awalnya memang pasukan ini menguntungkan Jepang, tapi akhirnya justru berbalik menyerang Jepang. Beberapa tokoh jebolan PETA yaitu Jenderal Sudirman dan ex-presiden Soeharto. Dua tokoh ini berperan penting dalam perjuangan merebut kemerdekaan kita juga. 3.Jepang mendirikan organisasi social untuk menarik minat rakyat dan mendukung Jepang. Salah satu organisasi itu adalah PUTERA, pusat tenaga rakyat. Digawangi oleh Soekarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Mas Mansur. Bukannya membantu Jepang, 4 tokoh ini justru menyebarkan semangat kemerdekaan dan ajakan melawan Jepang. Ini menguntungkan Indonesia tentunya, karena rakyat makin bersatu. 4.Masih terkait poin di atas, Soekarno makin dikagumi rakyat dan namanya melejit ke seantero nusantara. Saat beliau mengumumkan perlawanan terhadap Jepang, rakyat langsung tunduk patuh mengiyakan saja. 5.Jepang mempelopori upacara sebelum mulai sekolah. Ini adalah efek kedisiplinan dan tradisi menghormat ke arah dewa matahari di timur. Meski Jepang telah hengkang dari Indonesia, tradisi upacara itu tetap ada sampai sekarang kan?. 6.Adanya goa dan benteng yang dulu dibuat Jepang kini bisa jadi obyek wisata yang menarik ;D

See? Ada efek baik juga dari penjajahan kan? Meski efek buruknya tentu lebih besar :p

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun