Mohon tunggu...
Dr. Arina Restian SPd M.Pd
Dr. Arina Restian SPd M.Pd Mohon Tunggu... Dosen

Dosen PGSD-FKIP Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Penerapan Understanding By Design (UbD) MK: Seni Budaya dalam Mensuport Program Mendikdasmen R.I

17 Maret 2025   16:13 Diperbarui: 17 Maret 2025   16:13 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pentingnya, mensuport program mendikdasmen R.I dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran di perguruan tinggi, salah satunya yang sudah dilakukan adalah  di PGSD-FKIP Universitas Muhammdiyah Malang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di tingkat pendidikan dasar, termasuk di Universitas Muhammadiyah Malang, khususnya dalam mata pelajaran seni budaya. Model pembelajaran yang inovatif dan efektif diperlukan untuk mencapai tujuan ini. 1) Kompleksitas Pembelajaran Seni Budaya: Seni budaya memiliki elemen yang kompleks dan memerlukan pemahaman mendalam serta kemampuan analitis yang tinggi. Penerapan logika matematika dalam pembelajaran seni budaya dapat membantu siswa memahami struktur dan hubungan antar elemen seni dengan lebih baik. 2) Model Understanding by Design (UbD): UbD adalah kerangka kerja yang berfokus pada perancangan kurikulum berdasarkan hasil belajar yang diinginkan. Dengan mengidentifikasi tujuan akhir pembelajaran, merancang penilaian yang relevan, dan merencanakan kegiatan pembelajaran yang mendukung, UbD diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengajaran dan pembelajaran. 3) Integrasi teori giometri membantu dalam membangun kerangka berpikir yang sistematis dan analitis. Dalam konteks pembelajaran seni budaya, penerapan logika matematika dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan analitis siswa, yang esensial dalam memahami dan mengapresiasi karya seni. Sebagai guru sudah menyadari apa yang sebaiknya dilakukan untuk menciptakan kondisi belajar mengajar yang dapat mengantarkan siswa ke tujuan yang mampu menumbuhkan kecerdasan moral secara kompetitif. Kecerdasan merupakan sikap intelektual mencakup ketepatan memberikan jawaban, penyelesaian dan kemampuan memecahkan masalah (Munzert, A.W. (1994). Kecerdasan tidak hanya dipahami sekedar sebagai intelektual (IQ) tetapi juga kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan sosial (SQ), dan sebagainya (RadnoHarsanto, 2007: 24). David Wescher memberikan rumusan kecerdasan sebagai suatu kapasitas umum dari individu untuk bertindak, berpikir rasional dan berinteraksi dengan lingkungan secara efektif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun