Mohon tunggu...
Andarini Prihapsari
Andarini Prihapsari Mohon Tunggu... Lainnya - Ingin menjadi milyader

Menulis supaya tidak nganggur.

Selanjutnya

Tutup

Money

JNE Bersamai Roda Ekonomi Daerah

5 Januari 2022   12:37 Diperbarui: 5 Januari 2022   13:28 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kantor cabang JNE di Nguter, Sukoharjo (Dok. Aryn)

Sudah 31 tahun lamanya perjalanan JNE membersamai roda perekonomian nasional. Selama itu pula, perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriman dan logistik itu mengabdi demi memberikan pelayanan terbaiknya untuk menciptakan kepuasan kepada para konsumennya. JNE atau nama lengkapnya PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir didirikan pada tanggal 26 November 1990 oleh Bapak H. Soeprapto Suparno. Menurut sumber Wikipedia, pada awalnya JNE dirintis sebagai salah satu divisi dari PT Citra van Titipan Kilat (TIKI) yang bertugas dalam mengurus jaringan kurir internasional. Walau hanya diawali oleh delapan orang dan kapital 100 juta, JNE memulai kegiatan usahanya dengan berpusat pada penanganan kegiatan kepabeanan, impor kiriman barang, dokumen, serta pengantarannya dari luar negeri ke Indonesia.

JNE terus mengepakkan sayapnya melalui jaringan internasional dengan bergabung sebagai anggota ACCA, suatu asosiasi perusahaan-perusahaan kurir beberapa negara di Asia. Hal tersebut memberikan kesempatan kepada JNE untuk memperluas wilayah antaran hingga ke seluruh dunia. Setelah itu, JNE juga memutuskan untuk memusatkan pada jaringan domestik dan memperluas pelayanannya dengan logistik dan distribusi. Kini, pelayanan JNE dapat dengan mudah kita temui, karena kantor-kantor dan agen-agen JNE sudah menjamur di seluruh kota hingga ke pelosok daerah di Indonesia.

Saya sendiri pertama kali menggunakan jasa pengiriman JNE pada 9 tahun yang lalu, ketika saya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Bisa dikatakan daerah tempat tinggal saya merupakan daerah terpencil, yang kalau dilihat di peta hampir tidak terlihat keberadaannya. Segala fasilitas pelayanan umum hingga usaha-usaha untuk menunjang kebutuhan-kebutuhan pribadi masih sangat terbatas. Akan tetapi, saat itu JNE sudah hadir di kota saya untuk memfasilitasi berbagai macam jenis pengantaran. Hal ini dimanfaatkan beberapa pelaku UMKM untuk lebih mengembangkan usaha bisnisnya, bersamaan dengan dimulainya perkembangan usaha-usaha toko online di era digital.

Saya ingat betul, pada tahun 2013-an, perkembangan usaha ekonomi melalui pasar digital, seperti e-commerce, mulai marak di berbagai platform media sosial. Saat itu, saya mulai berbelanja online pertama kali untuk membeli buku. Saya sangat senang membaca, tapi daerah di kota saya belum dibuka toko buku sehingga sulit untuk saya mencari buku-buku bacaan selain dari perpustakaan sekolah. Kalau pun ke kota besar, jaraknya sangat jauh dan tidak efektif karena memakan lebih banyak waktu dan biaya. Solusi terbaik pada saat itu, ya hanya berbelanja melalui e-commerce.

Mungkin bisa dihitung 1—2 kali dalam sebulan saya membeli buku, seperti buku novel atau komik. Saya banyak menabung dari hasil uang jajan selama sebulan, maka dari itu saya bisa rutin membeli buku. Alhasil, karena seringnya melihat saya membeli buku-buku bacaan, teman-teman saya pun jadi ikut penasaran seberapa serunya sih menghabiskan waktu dengan membaca. Jiwa bisnis saya pun dimulai pada saat itu. Saya menawarkan beberapa rekomendasi novel pada teman-teman saya dan mereka pun tertarik.

Akhirnya, cukup banyak pesanan-pesanan buku yang datang dari teman-teman saya. Lalu, saya pun ikut mendaftar program reseller di toko buku online yang sering saya kunjungi agar mendapatkan harga yang lebih murah tentu saja. Untuk jasa pengiriman, saya selalu memilih JNE sebagai layanan pengiriman barang yang bisa diandalkan. Dikarenakan pelayanan JNE selalu cepat dan harga ongkos kirim yang pas di kantong pelajar pada saat itu.

Tidak dipungkiri, kini era pemasaran melalui media digital semakin berkembang dari waktu ke waktu. Hal ini semakin mempermudah para pelaku UMKM dalam mengenalkan produk-produk mereka pada jangkauan audiens yang lebih luas lagi. Tentu saja hal ini tidak lepas dari peran JNE dalam membangun perekonomoian Indonesia di era yang serba digital seperti saat ini. Dengan adanya kontribusi JNE dalam menyediakan layanan pengiriman barang, dapat sangat membantu para pelaku usaha untuk menjangkau para konsumennya. Terlebih lagi, saat ini kantor JNE sudah tersebar luas hingga ke berbagai penjuru daerah. Seperti pengalaman yang dialami oleh seorang pelaku usaha daerah bernama Kasiyati.

Sudah satu tahun lebih sejak Kasiyati membuka usaha toko onlinenya. Ia merupakan reseller dari produk susu kemasan dan penyedap rasa. Selain dijual secara offline, Kasiyati pun menawarkan produk-produk jualannya dengan memanfaatkan media sosial. Alhasil, permintaan terhadap produk dagangannya pun semakin tinggi dari berbagai daerah. Kasiyati yang juga merupakan seorang pengajar, tentu tidak memiliki banyak waktu luang untuk mengantarkan barang pesanannya langsung ke tangan konsumen. Maka dari itu, ia selalu mempercayakan pengiriman barang-barang pesanannya kepada JNE. Selain lebih efektif, pelayanan JNE yang baik menjadi alasan Kasiyati tetap menggunakan jasa pengiriman JNE.

31 tahun bukanlah waktu yang singkat. 31 tahun artinya sudah tiga dekade lebih JNE hadir membersamai masyarakat kita. Jika disamakan umur manusia, umur 31 tahun sudah memasuki fase dewasa yang lebih matang daripada usia sebelumnya. Terbukti hingga saat ini JNE sudah mempunyai 10 lebih jenis pelayanan dan siap membantu para konsumen kapan pun sesuai kebutuhannya. Tentu saja, diharapkan pelayanan tersebut akan terus ditingkatkan untuk ke depannya, terutama pelayanan yang berada di daerah-daerah terpencil. []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun