Mohon tunggu...
Arina Nur Salsabila
Arina Nur Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Halo teman-teman semua, aku arin mahasiswa PGSD UNNES

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Peran Pendidikan Seni di SD dalam Membentuk Karakter Kreatif

12 Oktober 2024   00:20 Diperbarui: 12 Oktober 2024   00:32 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pendidikan seni di tingkat Sekolah Dasar (SD) sering kali masih dipandang sepele. Banyak yang menganggapnya hanya sebatas pelengkap pembelajaran, padahal seni memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter anak-anak. Di fase SD, anak-anak berada dalam masa kritis perkembangan, di mana daya imajinasi dan kreativitas mereka sedang meningkat. Sehingga melalui pendidikan seni, mereka mampu untuk mengekspresikan diri, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan menemukan cara yang lebih kreatif dalam memecahkan masalah. Dalam bidang pendidikan saat ini, seni juga memberikan pengaruh besar terhadap mental maupun fisik dari peserta didik. Selain itu, pendidikan seni juga berpengaruh terhadap perilaku siswa agar lebih baik, karena pendidikan seni juga dapat digunakan untuk menanamkan prinsip atau kebiasaan yang sudah ada dalam masyarakat.

Seni di sekolah tidak hanya perihal menggambar, melukis, atau bermain musik. Lebih dari itu, seni merupakan media untuk merangsang berbagai aspek perkembangan anak. Misalnya, dalam kegiatan menggambar, anak-anak dilatih untuk memvisualisasikan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang nyata. Proses ini membantu mereka mengembangkan kemampuan berpikir visual dan abstrak, yang sangat penting dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan kehidupan sehari-hari. Mereka belajar untuk melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda dan lebih terbuka terhadap berbagai kemungkinan.

Pendidikan seni juga memiliki peran penting dalam pengembangan keterampilan motorik halus anak-anak. Kegiatan seperti melukis, memahat, atau membuat kerajinan tangan menuntut anak-anak untuk mengendalikan gerakan tangan mereka dengan presisi, yang secara tidak langsung membantu dalam melatih koordinasi dan keterampilan motorik. Ini sangat penting untuk mempersiapkan mereka dalam berbagai tugas lain di kehidupan mereka, seperti menulis dan menggunakan alat dengan benar. Lebih dari sekadar keterampilan teknis, pendidikan seni di SD juga membentuk keterampilan sosial dan emosional. Dalam kegiatan seni yang melibatkan kerja sama kelompok, anak-anak belajar untuk bekerja sama, berbagi ide, dan menghargai pendapat serta karya orang lain. Ini adalah dasar penting untuk membangun empati dan keterampilan komunikasi, yang akan sangat mereka butuhkan di masa depan, baik dalam lingkungan sosial maupun profesional.

Di sisi emosional, seni membantu anak-anak dalam mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang lebih sehat. Banyak anak yang mungkin kesulitan untuk mengungkapkan emosi mereka secara verbal, sehingga seni menjadi alat yang efektif bagi mereka untuk menyalurkan perasaan. Melalui seni, mereka belajar mengelola stres, kecemasan, atau kebahagiaan mereka dengan lebih baik. Ini adalah bentuk terapi yang sangat bermanfaat untuk perkembangan mental mereka. Namun sayangnya, meskipun manfaat pendidikan seni sudah terbukti, banyak sekolah yang masih belum memberikan perhatian yang cukup pada mata pelajaran ini. Alokasi waktu yang terbatas, minimnya sumber daya, dan anggapan bahwa mata pelajaran lain lebih penting membuat seni sering kali terpinggirkan. Kurikulum yang terlalu fokus pada akademik murni sering kali melupakan bahwa seni adalah bagian penting dari pendidikan yang holistik.

Untuk itu, para pendidik dan orang tua perlu memberikan perhatian lebih pada pendidikan seni di SD. Dengan seni, anak-anak tidak hanya diajarkan keterampilan teknis, tetapi juga diberi ruang untuk mengembangkan imajinasi, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis. Pendidikan seni seharusnya mendapatkan porsi yang lebih seimbang dalam kurikulum, agar anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang lebih utuh, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Pendidikan seni di SD bukanlah sekadar aktivitas tambahan, tetapi adalah fondasi penting untuk mengembangkan karakter anak yang kreatif, inovatif, dan mampu berpikir secara kritis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun