(Senin, 17/01/2022, RW 09, Kelurahan Lengkong Gudang, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan)Â
Pandemi COVID-19 sudah berlangsung di Indonesia hampir 2 tahun lamanya. Kejenuhan masyarakat mulai terlihat di berbagai tempat, ditandai dengan mulai diabaikannya protokol kesehatan yang dibuat pemerintah sebagai bentuk pencegahan penularan virus COVID-19. Padahal nyatanya muncul varian baru dari virus ini yang bisa jadi lebih membahayakan daripada virus sebelumnya.
Melalui observasi lingkungan sekitar, masyarakat RW 09 Kelurahan Lengkong Gudang, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan banyak yang sudah abai dan melupakan protokol kesehatan. Sangat sedikit masyarakat yang bepergian dengan menggunakan masker. Selain itu, dari hasil wawancara dengan Bapak Ketua RW 09, Pak Sutan Ismail Alamsyah, S.H., M.H, diketahui bahwa warga RW 09 merasa tidak perlu menerapkan protokol kesehatan karena lingkungan mereka sangat aman. Anggapan bahwa COVID-19 adalah 'Penyakit Orang Kota' masih melekat di daerah ini, membuat masyarakat memilih untuk tidak mengenakan masker. Beliau berharap dengan adanya program Sosialisasi Penggalakan 5M dan Pembentukan Tempat Cuci Tangan Umum, maka masyarakat akan kembali awas dengan bahaya COVID-19 yang masih belum hilang.
Karena itu, disusunlah oleh mahasiswa Universitas Diponegoro sebuah program "Sosialisasi Penggalakan 5M dan Pembentukan Tempat Cuci Tangan Umum" yang dilaksanakan di mushola RT 02 RW 09 Kelurahan Lengkong Gudang. Program ini dihadiri oleh 29 orang ibu-ibu pengajian.
Sosialisasi dibawakan oleh oleh Mahasiswa peserta KKN Tim I Universitas Diponegoro, Arina Nada, salah satu Mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat. Sosialisasi ini disimak oleh ibu-ibu pengajian dari RW 09, mencakup keadaan COVID-19 dan pengertian mengenai 5M yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Infografis berupa poster kecil dibagikan sebagai bahan pegangan ibu-ibu untuk penyaluran ilmu pada keluarga masing-masing di rumah.
Selain sosialisasi dan pembagian poster kecil, dibentuk pula tempat cuci tangan portable yang nantinya bisa digunakan saat pelaksanaan posyandu di 2 tempat berbeda. Pengadaan tempat cuci tangan portable ini adalah untuk menggerakkan masyarakat agar kembali peduli pada kebersihan dan kesehatan masing-masing, terutama agar kembali sadar akan bahaya COVID-19 dan kembali rajin mencuci tangan setelah bepergian.
Ibu-ibu peserta pengajian berharap dengan adanya program ini dapat mengembalikan kesadaran masyarakat bahwa bahaya COVID-19 masih ada dan mengintai bahkan berkembang menjadi masalah baru, sehingga protocol kesehatan tetap harus dijaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H