Mohon tunggu...
Harini Rahmi
Harini Rahmi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Life is a process to transfer our values to others. Make ourself meaningfull anytime anywhere for all people

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Banjir Bandang Melanda Kota Padang

24 Juli 2012   15:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:40 1389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13431540581828677303

[caption id="attachment_202433" align="aligncenter" width="501" caption="Ilustrasi/Admin (KOMPAS.com)"][/caption]

Hujan deras yang membasahi kota Padang sejak sore tadi mengakibatkan daerah sekitar Kepala Koto Kecamatan Pauh, Limau Manih dilanda banjir bandang.Air deras yang tiba-tiba muncul dari sungai Batang Kuranji dan sungai Lubuak Kilangan mengakibatkan rumah warga terendam banjir hingga setinggi pinggang orang dewasa. Banjir bandang ini terjadi sebelum Magrib 24 Juli 2012.

Peristiwa ini mengakibatkan warga berhamburan keluar rumah guna menyelamatkan diri bahkan tanpa sempat untuk menyelamatkan harta benda mereka. Warga yang panik menyaksikan peristiwa ini kian ketakutan tatkala listrik di daerah setempat ikut padam. TimSAR, TNI, DAMKAR dan BPBD telah diturunkan guna memberikan bantuan dan evakuasi di sekitar lokasi bencana.

Akibat bencana ini setidaknya 80 KK terpaksa mengungsi karena diperkirakan ada 38 rumah yang mengalami rusak berat. Selain itu 2 rumah di kawasan maransi dan 3 rumah di kawasan Limau manih selatan serta 1 rumah di kawasan ujuang tanah bahkan terseret banjir, 1 mushalla hanyut. Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan dari liputan televisi lokal, hingga saat ini setidaknya enam orang warga dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian.

Masih dari laporan reporter Padang TV, diinformasikan pula bahwa ada tiga orang warga yang terjebak di rumahnya saat banjir bandang terjadi. Warga tersebut tidak sempat melarikan diri karena air muncul secara tiba-tiba.

Derasnya air akibat banjir bandang ini membuat bendungan PDAM tidak kuat menampung debit air yang terus membuncah sehingga Jembatan talawi mengalami putus. Hujan deras yang saat ini masih belum berhenti serta gelapnya suasana disekitar lokasi membuat warga membutuhkan bantuan berupa selimut, pelampung, makanan, minuman, dan juga penerangan, serta tenda untuk penampungan sementara. Kawasan universitas Andalas dijadikan pusat untuk evakuasi korban. Jembatan yang menghubungkan Pasar baru dengan kawasan limau manih ikut rusak sehingga saat ini akses ke Unand diprioritaskan untuk tim pelaksana evakuasi.

Meluapnya air sungai dari batang kuranji ini diperkirakan terjadi akibat derasnya air yang turun dari gunung Nago. Tak hanya daerah kelurahan limau manih dan pauh, kawasan gunung pangilun, kelurahan tabiang banda gadang kec. Nanggalo, pun tak luput dari banjir tersebut.

Tim BNPB yang sibuk mengevakuasi korban juga sedang mencoba mengupayakan agar warga yang dievakuasi tersebut dapat diberikan makanan dan minuman yang sangat dibutuhkan warga untuk santapan sahur. Para korban yang memerlukan perawatan khusus langsung dilarikan ke Rumah Sakit M. Djamil Padang.

Kerugian materi yang diderita akibat bencana ini diperkirakan mencapai milyaran rupiah. Banjir ini merupakan banjir terbesar yang terjadi semenjak 10 tahun terakhir.

Semoga para korban diberikan kekuatan dan ketabahan untuk melalui cobaan ini. Di samping itu juga dihimbau partisipasi aktif masyarakat untuk memberikan bantuan.

===================

Disarikan dari liputan Breaking news Padang TV

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun