Mohon tunggu...
Harini Rahmi
Harini Rahmi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Life is a process to transfer our values to others. Make ourself meaningfull anytime anywhere for all people

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Masakan Rumahan Itu Tak Terganti

16 Mei 2013   13:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:29 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makanan adalah salah satu hal yang tak pernah sepi peminatnya, terlebih makanan yang rasanya nikmat bin sedap. Bagi kaum muslim, halal dan toyyib merupakan dua hal yang mesti dipenuhi oleh sebuah makanan sehingga dapat menarik simpatinya untuk segera mencicipi dan mengandrungi jikalau memang faktanya maknyussss.

Sejak menginjakkan kaki di bangku perkuliahan hingga bekerja maka makan di luar rumah hampir dilakoni setiap hari, tak jarang justru setiap jam makan menghampiri. Ditemani oleh teman kuliah atau rekan kerja membuat makan menjadi sebuah aktivitas yang lebih menyenangkan. Jika dompet sedang tebal maka pilihan makan siang mendadak lebih variatif dan memungkinkan untuk menjajah cafe atau restoran yang ternama dengan sugesti bahwa makanannya lebih enak. Namun saat kondisi keuangan kian menipis maka suka atau tidak maka pengeluaran mesti ikut menyesuaikan kondisi kantong.

Sesekali makan di luar memang nikmat karena dapat mencicipi menu-menu baru yang bisa jadi di rumah tidak kita dapatkan, namun jika setiap kali waktunya makan kita makan di luar yang terjadi justru membosankan. Varian makanan yang tidak sedikit justru kerap tumpul sehingga tak berdaya untuk mengundang selera. Pikiran terkadang sempat kehabisan ide untuk menentukan pilihan mau makan apa dan dimana.

Well, saya pribadi cukup kerap makan di luar namun pengalaman saya membuktikan bahwa masakan rumahan memang tiada gantinya. Selezat apapun masakan yang dijejal di luar tetap saja pada satu titik saya rindu akan masakan rumahan. Inilah mengapa di hari libur tatkala jadwal saya cukup senggang saya justru menghibur diri dengan berbelanja ke pasar untuk membeli bahan makanan untuk kemudian saya olah di rumah bersama mama dan kakak tentunya. Memasak menjadi moment yang sangat menyenangkan karena saya dapat membuat makanan sesuai dengan selera sendiri dan bebas untuk varian-varian baru.

Bagi saya, masakan rumahan tetap number one. Masakan rumahan itu tak hanya mengenyangkan namun mampu memberikan sebuah kehangatan dan cinta kasih yang tak terganti dengan apapun. Dan yang tak kalah penting, masakan rumahan bisa dipastikan apa saja bahan yang digunakan sehingga sangat memudahkan kita untuk terhindar dari resiko penggunaan zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Bagaimana dengan anda?

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun