Siapa Bilang Artikel berisi KRITIKAN Takkan didengarkan?
By. Harini Rahmi
Selaku konsumen tentunya tak jarang kita mendapatkan layanan yang tidak memuaskan kalau tidak ingin disebut tak mendapatkan sambutan dari instansi atau perusahaan di mana kita menjadi menggunakan produk ataupun jasanya. Namun sayang keluhan dan kekesalan kita atas pelayanan mereka yang tidak maksimal seringkali hanya berujung pada sebuah umpatan yang kita sampaikan kepada salah seorang sahabat ataupun pasangan kita. Hal hasil kita terpaksa harus puas sampai pada tahap ada orang lain yang tahu selain kita mengenai duduk perkara yang kita alami.
Lain cerita jikalau kita justru menuangkan ketidakpuasan dan keluhan kita dalam bentuk tulisan [artikel]. Melalui artikel maka kritikan kita akan berpotensi untuk menuai manfaat jauh lebih besar daripada sekedar sebuah materi curhat antara dua orang yang saling kenal. Lantas apa saja manfaat yang bisa kita kantongi dari artikel yang berisi kkritikan :
- Artikel kita dapat menjadi sebuah informasi maha penting bagi orang lain [konsumen] agar mereka lebih selektif dalam memilih sebuah produk atau jasa jika mereka tidak ingin mengalami kekecewaan atas pelayanan yang tidak memuaskan seperti yang kita alami.
- Artikel kita bisa mengundang orang lain yang mengalami pengalaman serupa atau justru lebih parah dari yang kita alami. Ini tentunya dapat menjadi sebuah informasi yang saling melengkapi dan akhirnya menjadi sebuah informasi bagi calon konsumen lainnya bahkan bisa menjadi sebuah ide bagi seseorang untuk melakukan riset mengenai hubungan antara layanan, jumlah konsumen loyal, serta impactnya terhadap kemajuan perusahaan tersebut.
- Artikel kita juga dapat menjadi rujukan bagi Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia untuk melakukan cross check ke lapangan sehingga kejadian serupa tidak lagi terjadi dan konsumen ke depan benar-benar terlindungi hak-haknya dengan baik.
- Artikel kita bisa menjadi sebuah catatan bagi instansi atau perusahaan terkait yang layanan ataupun produknya kita kritik dalam artikel yang kita tulis. Artikel menjadi sebuah sarana bagi perusahaan untuk melakukan cross check terhadap mutu layanan dan product mereka sekaligus melakukan evaluasi jika memang mutu layanan dan atau produk yang belum memuaskan konsumennya.
Bagi saya pribadi menulis artikel mengenai kritikan akan layanan atau mutu product belumlah lama saya lakoni. Sejak bergabung di kompasiana saya seperti mendapatkan sebuah energi baru untuk berani mengaktualisasikan sebuah kritikan dalam bentuk artikel. Artikel yang saya tulis mendapat sambutan hangat dari rekan-rekan kompasiana sekaligus dilengkapi dengan saran dan arahan yang sangat bermanfaat dari sesama teman-teman kompasiana. Dan satu hal yang tidak saya duga adalah artikel tersebut ternyata sempat dibaca oleh salah satu petinggi di instansi yang layanannya saya kritik. Beliau bahkan menghubungi saya melalui telpon untuk menanyakan lebih detail mengenai layanan mereka yang saya kritik tersebut. Beliau juga menyampaikan maaf atas kelalaian staff mereka dan berterimakasih atas kritikan yang ditulis sehingga bisa menjadi informasi berharga bagi evaluasi atas kualitas layanan dan product mereka.
So, siapa bilang artikel berisi kritikan takkan mendapatkan sambutan?
Mari menuangkan kritikan melalui tulisan yang disampaikan dengan baik karena nyatanya sebuah artikel mampu menembus ruang yang jauh lebih besar dari yang kita bayangkan.