Kecanduan INTERNET, anakpun bolos Sekolah by. Harini Rahmi
Hari ini adalah pelaksanaan ujian tertulis SNMPTN 2012, hal hasil maka  siswa dan mahasiswa diliburkan karena sekolah dan kampus mereka digunakan untuk pelaksanaan ujian tersebut. Saya mampir ke sebuah warnet untuk mengirimkan beberapa email  dan setelah masuk ternyata kaget melihat para pengguna internet yang ada di warnet tersebut. Apa pasal? Lima dari sembilan orang pengguna internet di tempat tersebut ternyata menggunakan seragam sekolah, ada yang menggunakan pakaian merah putih (anak SD) namun ada pula yang menggunakan pakaian olahraga (SLTP).
Hari ini sekolah diliburkan dan bisa dipastikan tidak ada aktivitas di sekolah. Lalu kenapa anak-anak menggunakan seragam sekolah? Kenapa di jam 09.30 mereka sudah ada di warnet? Mmmm, menurut hemat saya ini justru sebuah masalah. Menurut logika saya, orang tua sudah dikibuli oleh anaknya. Bisa jadi anak tidak memberitahukan orang tuanya bahwa mereka libur, dan mereka tetap pergi sekolah seperti biasa dan tentunya mendapatkan uang jajan :)
Hal hasil anak pergi ke warnet dan segera menyalakan PC untuk segera memainkan games online. Ini tentunya sebuah bukti bahwa kecanduan internet benar-benar berdampak negatif bagi anak. Anak bisa berbohong, bolos sekolah, dan dalam kondisi terjepit bukan tidak mungkin malah mereka nyolong untuk mendapatkan uang guna memuaskan diri bermain game online bukan?
Warnet yang tarifnya kian anjlok tentu menjadi kabar baik bagi para pengguna  intenet. Dengan fasilitas berupa monitor 21 inc, headset, tempat duduk yang nyaman,  serta akses internet yang super cepat, pihak warnet memasang bandrol Rp. 2.000/jam. Dan jika ingin mengambil paket khusus, kita cukup membayar senilai Rp. 10.000,-  dan dapat menikmati fasilitas internet selama tujuh jam  penuh di waktu yang sudah ditetapkan. Murah bukan?
Kondisi inilah yang kian membuat anak mudah mengakses internet dengan biaya yang relatif murah meriah. Untuk itu maka peran orang tua harus lebih maksimal sehingga anak tidak mengibuli orang tua dan lebih dari itu, anak terhindar dari bahaya penggunaan internet.
Internet tidak saja berpotensi menumbuhkan habbit yang negatif, lebih dari itu, internet pun dapat membuat moral anak kian merosot. So parent, saya yakin tidak ada kata terlambat, masih ada jalan, cara dan kesempatan untuk menyelamatkan generasi kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H