Mohon tunggu...
Harini Rahmi
Harini Rahmi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Life is a process to transfer our values to others. Make ourself meaningfull anytime anywhere for all people

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Alam Mentawai, Manusia, dan Budayanya

25 April 2012   23:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:06 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Panah dan tatoo adalah dua hal yang tak terpisahkan dari masyarakat mentawai. Tik tik (bahasa Mentawai untuk menyebut tatoo) sudah menjadi budaya yang mengakar dalam kehidupan masyarakat Mentawai. Tatoo berfungsi sebagai identitas atau tanda pengenal yang menggambarkan dengan jelas perjalanan hidup seseorang. Tatoo juga dijadikan salah satu tanda pengenal yang menunjukkan status sosial seseorang.

Mentawai meninggalkan kesan yang mendalam bagi saya. Tahun 1991 adalah pertama kali saya menginjakkan kaki di bumi Sikakap. Berdomisili beberapa tahun di Sei Baru hingga perjalanan hidup memaksa saya keluar dari kepulauan tersebut. Namun Mentawai memberi warna yang tak kian memudar di benak saya. Di sini saya belajar arti kemandirian, persahabatan, keterbatasan, dedikasi, cinta kasih, budaya, perbedaan, dan bersinergi dengan alam. Sunset terindah, pantai putih dan pulau yang bersih, air laut yang biru kehijauan, gulungan ombak besar nan indah, buah yang fresh dari alam, semuanya saya temukan di Mentawai.

Tempat yang dinyatakan terisolir oleh orang banyak namun tak pernah sedikitpun saya merasa terasing. Demikian cintanya saya terhadap ranah ini, setiap kali saya mendengar ada orang yang mengatakan sagu adalah makanan pokok Penduduk Mentawai, maka saya akan langsung interupsi dan dengan tegas mengatakan bahwa Orang Mentawai itu makanannya beras, demikianlah celotehan polos saya sebagai anak SD kala itu.

Sumber gambar : Google

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun