Mohon tunggu...
Arina Manasikana
Arina Manasikana Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Pendidikan Islam Anak Usia Dini/UIN MALIKI MALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Kognitif Anak yang Wajib Diketahui Orangtua

22 Februari 2021   16:50 Diperbarui: 22 Februari 2021   17:10 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan kognitif terkait Terkait dengan perkembangan otak. perkembangan dari Otak peduli dengan perkembangan Ukuran (volume) dan fungsi otak. kecepatan Perkembangan otak bisa mempengaruhi Perkembangan kognitif manusia. Pada umur Berat otak telah mencapai 95% dalam 10 tahun Berbeda dengan otak orang dewasa, saat masih bayi Bayi baru lahir dengan berat hanya 25% Otak orang dewasa

Masyarakat Pengembangan Otak Mempengaruhi pemikiran fungsi otak, Seperti memahami, memahami, menganalisis, Sintesis, pemikiran, penalaran, kreativitas dan tingkah laku. Perkembangan otak dibagi menjadi Kedua bagian tersebut adalah otak kiri dan otak kanan. Perkembangan otak kiri termasuk kemampuannya Berpikir rasional, ilmiah, logis, analitis, dan terkait dengan kemampuan belajar membaca, Aritmatika dan bahasa. Pengembangan otak Hak termasuk kemampuan untuk berpikir secara holistik, Non-linear, non-verbal, intuisi, imajinasi dan kreativitas.

Di masa sekolah dasar, perkembangan Mulai usia 7-12 tahun, tingkat kognitif anak berbeda-beda. di Pada tahap ini, perkembangan kognitif anak berada pada Dalam dua tahap, tahap pertama Secara spesifik, anak tersebut berusia antara 7 tahun Hingga 11 tahun, dan dua fase operasi Secara formal adalah tahap ketika anak berusia antara 11 tahun Sampai usia 12 tahun atau lebih. 

Perkembangan kognitif Setiap orang berbeda, beberapa orang cepat Beberapa lambat. perbedaan Dapat terjadi karena berbagai efek Faktor termasuk asupan nutrisi. Sejenis Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak kekurangan kapasitas Nutrisi (malnutrisi) rata-rata IQ tinggi 22,6 poin lebih rendah dari anak-anak Status gizinya baik. Selain dari faktor gizi, perkembangan kognitif juga dipengaruhi oleh faktor genetika, pendidikan dan lingkungan.

Perkembangan kognitif salah Salah satu aspek terpenting dari bimbingan Dalam proses pendidikan. Domain kognitifnya adalah Area yang terkait dengan tujuan pembelajaran Berorientasi pada kemampuan berpikir Dikenal dalam pendidikan Ketahui Talksonomy Bloom. Ada 6 Tingkat kognitif dalam Bloom's Talksonomy Ingat (ingat), pahami (Pahami), terapkan (terapkan), analisis (Analisis), evaluasi / evaluasi (evaluasi), Dan buat (buat). Keenam level ini merupakan hasil revisi yang dilakukan oleh Anderson dan Kratwohl dari versi sebelumnya yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, evaluasi

7-11 tahun adalah usia anak-anak Sudah memasuki semester. Apa adanya Menurut teori kognitif Piaget, berpikir siswa disebut berpikir Operasi khusus. Arti operasi spesifik Piaget adalah situasi anak-anak Bisa menggunakan kemampuan berpikirnya Bersikaplah logis tentang hal-hal tertentu Atau nyata. Pada tahap ini, berpikir logis Gantikan pemikiran intuitif (insting) dengan Kondisi pemikiran ini dapat diterapkan Contoh khusus atau spesifik. Namun, itu kurang Tahap ini adalah saat sang anak menghadap Abstrak (dalam Verbal) Dengan tidak adanya objek nyata, Kalaupun tidak ada kemampuan, akan ada kesulitan Lakukan dengan baik

Meski kemampuan penalaran anak masih terbatas Bisa secara logis bernalar dan mengerti Kausalitas, mereka tidak punya Dapat membuat penalaran hipotetis atau Abstrak. Hanya anak kecil yang bisa menyelesaikannya Ketika objek masalahnya adalah masalahnya Empiris (nyata) atau menurut Baca indra mereka, bukan delusi. 

Misal, pada siswa kelas 1, saat pernyataan diberikan, ada tiga kacamata merah, hitam dan putih. Lalu tanyakan, kacamata Warna apa yang akan tampak lebih terang Bersih. Dalam hal ini, anak akan mengalaminya Kesulitan dalam menjawab, kemampuan Anak-anak kognitif memiliki keterbatasan dalam bidang-bidang berikut Penalaran, jadi kemungkinan jawaban Anak-anak akan berbeda karena tidak berdasarkan Penalaran ilmiah dan obyektif. masalah Kapan itu akan menjawab dengan benar Tiga kacamata berwarna ditampilkan Di depan anak itu.

Pada tahap ini, kemampuan kognitif anak Rasakan perkembangan pesat. di Dalam keadaan normal, kemampuan anak usia sekolah Basis berkembang secara bertahap. kemudian Dulu, kemampuan berpikir anak masih tenang Imajinatif, subjektif dan egois Dan ketika anak itu pergi ke sekolah, Keterampilan berpikir anak akan dikembangkan Perlahan bergerak menuju pemikiran konkret dan egois Juga dikurangi. Saat melihat sesuatu Di depannya, anak itu mulai memainkan peran Berpikirlah secara rasional dan obyektif Sudah bisa menyelesaikan masalah Itu logis.

Pada tahap operasi tertentu, anak Memiliki pemahaman yang lebih baik tentang Pada anak pra operasi (2-7 tahun) Ruang, sebab dan akibat, pengelompokan, Penalaran induktif dan deduktif, konservatif Dan konsep bilangan / matematika. Adapun Memahami konsep ini Artinya, pertama-tama, konsep kausalitas adalah Kemampuan kognitif anak Ketahui proses perubahan Objek yang dia lihat. Misalnya anak Dikenal sebagai wadah (Botol) semakin banyak air yang Anda isi Berat, anak bisa menarik kesimpulan Karena air dan penambahan berat badan Saat itu anak akan berpikir Setiap air memiliki berat.

Kedua, konsep pengelompokan yaitu Kemampuan kognitif seorang anak Klasifikasikan objek dengan karakteristik berikut Jenis, warna dan ukuran. Kemampuan kognitif anak usia dasar Pada tahap operasional tertentu Pengelompokan mencakup berbagai fungsi Relatif kompleks, seperti serasi (serialisasi) Transfer inferensi dan inklusi kelas, Tingkatkan secara bertahap antar periode Anak usia dini dan menengah. Cocok (Seration) adalah kemampuan menulis Stimulus atau objek berdasarkan ukuran Kuantitatif, seperti panjang, warna, berat dan segera. Misalnya kepada seorang anak kecil 10 pensil panjang Dan letakkan di atas meja secara acak, Anak-anak sudah bisa menyortir pensil Dari ukuran terpendek hingga terpanjang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun