Mohon tunggu...
Arina Manasikana
Arina Manasikana Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Pendidikan Islam Anak Usia Dini/UIN MALIKI MALANG

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengaruh Teman Sebaya dalam Pembentukan Karakter Anak

10 Maret 2020   12:30 Diperbarui: 10 Maret 2020   12:29 1149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di usia remaja, anak banyak menghabiskan waktu diluar rumah dibandingkan dirumah, sehingga teman sebaya berpengaruh dominan terhadap perilaku agresif remaja. Teman sebaya dapat di artikan yaitu orang dengan tingkat usia dan pola pikir yang relatif sana teman sebaya (peer) kelompok sosial yang didefinisikan sebagai orang dengan kesamaan usia dan tingkat kedewasaan. Teman sebaya juga mempunyai Fungsi untuk memberikan dukungan sosial, moral, dan emosional, memberikan keterampilan sosial bagi anak, memberi anak kesempatan untuk belajar mengontrol diri, agar tudak mudah marah dan egois, sebagai agen sosialisasi yaitu saling mengingatkan akan aturan-aturan sekolah, tempat memperoleh informasi diluar keluarga.


Biasanya anak-anak butuh teman sebaya untuk teman bercerita tentang masalah hari ini, masalah disekolah atau yang lainnya. Anak-anak juga kadang tidak bisa mengontrol dirinya sendiri ketika bermain atau sedang belajar disitu teman sebaya datang untuk menenangkan atau memberikan semangat, dan mengingatkan agar tidak mudah marah dan egois ketika bermain atau belajar dan ketika sekolah jika ada temannya melakukan pelanggaran kadang ada teman dekat atau teman sebaya mengingatkan kalau perbuatan seperti itu tidak baik dilakukan.

Ada juga perbedaan status teman sebaya yang pertama adalah popular children (anak-anak popular) yang ini biasanya dibuat untuk teman terbaik, yang kedua biasa disebut anak-anak biasa status teman sebaya ini jumlah rata-rata baik di dominasi positif maupun negatif dari teman sebaya mereka, yang ketiga yaitu anak terabaikan status teman sebaya ini yaitu dengan membandingkan mana yang kaya atau yang miskin atau juga mana yang cantik dan mana yang jelek.

Jika kita memilih milih teman maka teman yang tidak kita pilih itu bisa kita tinggalkan dan mereka juga mempunyai perasaan untuk ditemani karena kita semua sama, yang keempat yaitu kontroversial, saling di calonkan, dan biasanya anak-anak dengan status ini bandel jarang mendengarkan perkataan dengan baik.

Teman sebaya juga mempunyai pengaruh lebih kuat ketika anak mamasuki usia prasekolah, yang berasal dari keinginan anak untuk dapat diterima osleh kelompok dan sebagian lagi dari kenyataan bahwa anak cenderung lebih banyak bermain dengan anak teman sebayanya. 

Tingkatan pengaruh teman yang pertama yaitu ada positif anak dapat mengembangkan keterampilan sosial, anak dapar mengintropeksi diri, anak juga dapat mendapatkan pengalaman bekerja sama. Tingkatan pengaruh positif yang kedua yaitu negatif memperkuat prasangka (sikap kurang baik terhadap kelompok diluar dirinya), memperkuat menimbulkan kecenderungan antisosial.

Kadang-kadang juga anak-anak biasanya membully jika anak tersebut jelek atau anak tersebut gendut atau juga anak tersebut tidak bisa melakukan apa yang teman sebaya nya mau biasanya anak-anak membully nya dengan cara mengolok-ngolok secara langsung terhadap anak tersebut padahal jika anak tersebut di bully anak akan menumbuhkan rasa kekesalan terhadap teman sebayanya dan akan berpengaruh terhadap emosional nya. 

Tingkat agresi dalam permainan ada 5 yang pertama permainan formal dengan aturan yaitu aturan permainan yang berula prosedur yang disepakati, yang kedua bermain dramatis biasanya permainan ini dilakukan dengan berpura-pura, imaginatif fantasi contohnya yaitu bermain masak-masakan, bermain mobil-mobilan, dll. Yang ketiga yaitu bermain fungsional atau bermain gerak contohnya bermain jungkat-jungkit, gobak sodor, dll. Yang keempat yaitu konstruktif atau bermain objek permainan ini menggunakan objek atau material contohnya dengan menggunakan pasir dibentuk rumah-rumahan dll. Permainan ini juga bisa menggunakan fisik motorik anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun