Mohon tunggu...
Arina Afifah
Arina Afifah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswa statistika ITS http://aryuri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Kesiapan masyarakat Jawa Timur menghadapi AEC 2015? ini faktanya...

24 Juni 2015   22:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:26 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Kerjasama ekonomi ASEAN dimulai dengan disahkannya Deklarasi Bangkok tahun 1967 yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya. Dalam dinamika perkembangannya, kerjasama ekonomi ASEAN diarahkan pada pembentukan komunitas ekonomi ASEAN (ASEAN Economics Community) yang pelaksanannya berjalan relatif lebih cepat dibandingkan dengan kerjasama di bidang politik-keamanan dan sosial budaya. Riuh rendah AEC (ASEAN Economics Community) mulai bergaung di Negara-negara berkembang Asia Tenggara seperti Filipina, Thailand, Taiwan dan tidak terkecuali Indonesia. AEC dianggap sebagai salah satu sarana agar Indonesia dapat terintegrasi ke dalam sistem global dan dengan demikian meninggalkan ketertutupan akan dunia. Persiapan untuk menghadapi AEC pun mulai menjadi topik yang mulai hangat di kalangan masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bahwa pengetahuan masyarakat Indonesia terkait hajatan besar ASEAN ini belum merata. Bila dibandingkan dengan Thailand, Indonesia yang merupakan Negara kuat di ASEAN masih sangat jauh tertinggal dalam hal sosialisasi. Faktanya di Indonesia beberapa pelaku ekonomi maupun akademisi bahkan masih banyak yang belum mengerti apa itu AEC dan apa tujuannya. Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang dikategorikan sebagai provinsi yang besar di Indonesia. Lalu apakah masyarakat Jawa Timur telah siap menghadapi AEC yang pelaksananya hanya tinggal mengitung hari saja?Mahasiswa tingkat akhir adalah mereka yang akan mendapatkan imbas paling besar dengan adanya AEC karena nantinya di awal AEC ini mereka akan menjadi job sheeker atau pencari kerja yang tentunya akan bersaing dengan pencari kerja lain se ASEAN karena kesempatan untuk mencari kerja di luar akan semakin terbuka lebar. Karena itu inilah faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan mahasiswa-mahasiswa tingkat akhir di Jawa Timur dalam kesiapannya menghadapi AEC 2015. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan terdapat 7 faktor utama yang mempengaruhi seorang mahasiswa siap menghadapi ASEAN Economics Community. Ketujuh faktor tersebut adalah IPK, apakah mahasiswa tersebut pernah mendengarkan AEC, bagaimana fasilitas bahasa asing dari universitas tempatnya berkuliah, berapa banyak organisasi yang dimilikinya selama berkuliah, apakah mahasiswa tersebut pernah mendapatkan sosialisasi terkait AEC, berapa lama waktu akses internet setiap harinya dan apakah mahasiswa tersebut mempunyai pengalaman wirausaha. Setelah dilakukan penelitian ternyata

  • Mahasiswa dengan ipk <2,5   39 kali lebih tidak siap menghadapi AEC 2015 dibandingkan mahasiswa dengan ipk > 2,5 .
  • Mahasiswa belum mendengar AEC 3,4 kali lebih tidak siap menghadapi AEC 2015 dibandingkan mahasiswa yang pernah mendengar AEC 2015.
  • Mahasiswa dengan fasilitas bahasa asing universitas kurang 129 kali lebih tidak siap menghadapi AEC 2015 dibandingkan mahasiswa fasilitas bahasa asing di universitas sangat baik
  • Mahasiswa yang memiliki 1 organisasi selama kuliah 132 kali lebih tidak siap menghadapi AEC 2015 dibandingkan mahasiswa yang memiliki lebih dari 4 organisasi selama kuliah
  • Mahasiswa yang tidak pernah mendapatkan sosialisasi mengenai AEC 2015 6 kali lebih tidak siap menghadapi AEC 2015 dibandingkan mahasiswa yang pernah mendapatkan sosialisai AEC.
  • Mahasiswa yang mengakses internet 2-5 jam setiap harinya 3,9 kali lebih siap menghadapi AEC 2015 dibandingkan mahasiswa yang mengakses internet > 8 jam setiap harinya
  • Mahasiswa yang tidak memiliki pengalaman wirausaha 4 kali lebih tidak siap menghadapi AEC 2015 dibandingkan mahasiswa yang memiliki pengalaman berwirausaha.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun