Mohon tunggu...
Arimbi Bimoseno
Arimbi Bimoseno Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Author: Karma Cepat Datangnya | LOVE FOR LIFE - Menulis dengan Bahasa Kalbu untuk Relaksasi | Website:http://arimbibimoseno.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memilih Jalan Mudah

23 Januari 2011   17:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:15 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1295804878629317771

[caption id="attachment_86903" align="aligncenter" width="338" caption="ambillah jalan mudah"][/caption] Bila engkau pilih Tuhan sebagai pelindungmu, apalagi yang kamu takutkan dalam hidup ini. Iman adalah percaya pada yang baik. Iman adalah sabar dalam pergaulan yang sulit. Ambillah jalan mudah, kebaikan akan menarik kebaikan, antusiaslah pada keberhasilan orang lain. Beri jalan pada keberhasilan orang lain. Buat orang lain menemukan kehebatan dalam dirinya. Buat orang lain mengeluarkan potensi yang masih tersimpan jauh di dalam benaknya. Ambillah jalan mudah, berpikir positif, bersikap positif, berperilaku positif. Untuk berpikir baik tentang diri sendiri dan menyatakannya kepada dunia, bukan dengan suara keras, tetapi dengan perbuatan baik. Pada setiap diri manusia, tersimpan kebaikan dan kebenaran. Berfokuslah pada kebaikan dan kebenaran yang ada pada diri setiap manusia tersebut. Setiap manusia itu unik. Setiap manusia adalah istimewa. Setiap manusia adalah berharga. Setiap manusia adalah terhormat. Teruslah bertanya untuk apa kamu hidup dan mau kemana. Semakin sering bertanya, kamu akan mendapatkan kebenaran di dalam dirimu. Hanya orang yang bertanya yang akan mendapatkan jawaban. Ambillah jalan mudah, jadilah diri sendiri yang baik, jadilah diri sendiri yang bisa diandalkan, jadilah diri sendiri yang penuh cinta, jadilah diri sendiri yang penuh hormat. Jangan risaukan apa yang belum terjadi. Jangan risaukan apa yang dipikirkan orang. Jangan tunda bahagia sampai esok hari. Bahagia saja sekarang juga. *aku adalah aku, kamu adalah aku, dialog dalam diri, renungan menjelang tidur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun