.
Setiap zaman memiliki karakteristik dan tantangannya masing-masing. Mengenali karakteristik itu supaya diri mengenali medan pertempuran yang sedang dihadapi sehingga bisa mengukur tantangan yang ada. Belajar memampukan diri sendiri di atas tantangan yang ada.
Episode drama kehidupan terus dibuat, diri sendiri adalah penulis skenario sekaligus sutradara dan bintang utamanya. Kesadaran bahwa diri sendiri memiliki kekuasaan yang demikian besar bisa membantu diri sendiri untuk belajar bertanggung jawab atas segala keputusan yang dibuat sendiri. Ketika hal tidak menyenangkan hati terjadi, tidak melimpahkan tanggung jawab pada pihak luar, yang bisa disentuh maupun yang tak tersentuh.
Nasib diri sendiri berada di tangan diri sendiri. Diri sendiri memiliki kehendak bebas. Segala keputusan diri sendiri, diri sendiri yang akan menanggung konsekuensinya.
Ingatan yang terbatas, mudah lupa, ada kalanya membuat seseorang mengulang episode kehidupan yang sejak lama ingin dihindarinya. Ada jalan mudah, ada jalan tak mudah, bukan soal seberapa salah atau seberapa benar, tapi beranikah menanggung akibatnya.
Naluri dan nurani tak pernah bisa lepas kemana kaki melangkah. Siapa berani kritis terhadap diri sendiri, siapa berani obyektif pada diri sendiri, siapa bisa mengenali sejauh mana naluri atau nurani menguasai diri.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H