Mohon tunggu...
Arimbi Bimoseno
Arimbi Bimoseno Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Author: Karma Cepat Datangnya | LOVE FOR LIFE - Menulis dengan Bahasa Kalbu untuk Relaksasi | Website:http://arimbibimoseno.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Melatih Kejernihan dalam Memandang Peta Persoalan

27 Juni 2011   21:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:07 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Begitu banyak persoalan setiap hari. Di lingkungan keluarga. Di lingkungan kerja. Di sekolah. Di komunitas-komunitas pergaulan. Di jalan. Di mana saja.

Genteng bocor. Gunting tidak berada di tempatnya. Ban kendaraan pecah. Tersenggol pengendara ugal-ugalan di jalan. Tugas yang sulit dari guru. Target penjualan tak tercapai. Tim kerja tidak berjalan sebagaimana harapan. Dan sebagainya banyak sekali.

Tanpa kejernihan batin, persoalan-persoalan itu mudah sekali menyulut kepanikan. Kepanikan mudah sekali membuat bibir gatal untuk mengeluarkan ucapan melebihi kebutuhan. Kepanikan mudah sekali menyesakkan dada.

Panik saja dengan berfokus pada inti persoalan. Melebar kemana-mana tidak akan memperbaiki keadaan. Mendamaikan diri. Damai dalam kepanikan. Panik dalam kedamaian.

Segera perbaiki genteng bocor. Kalau tidak bisa, segera telepon tukang genteng, atau minta tolong orang yang bisa. Persoalan lain-lain prosedurnya juga sama, fokus pada inti persoalan dan segera ambil tindakan seperlunya. Praktis. Efektif dan efisien.

Membiasakan diri melatih kejernihan dalam melihat peta persoalan hal-hal kecil akan berdampak baik ketika saatnya melihat peta persoalan hal-hal besar.

Latihan ini akan sangat berguna dalam semua aspek kehidupan, dalam tangga-tangga kepemimpinan. Berpikir cepat, tepat, akurat. Kalaupun gagal, cepat ketahuan gagalnya, sehingga cepat ambil langkah perbaikan atau cari jalan alternatif.

.

.

.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun