Mohon tunggu...
Arimbi Bimoseno
Arimbi Bimoseno Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Author: Karma Cepat Datangnya | LOVE FOR LIFE - Menulis dengan Bahasa Kalbu untuk Relaksasi | Website:http://arimbibimoseno.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Gelap Terang dalam Diri

16 September 2012   05:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:24 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

.

Manusia ada kalanya berada dalam situasi dilematis, pilihan-pilihan terbentang di hadapannya lengkap dengan segala konsekuensinya. Mau memilih yang mana, mau kemana, lebih baik yang mana, sudah benar atau belum jalan yang ditempuh, dan sebagainya. Banyak pertanyaan bergumul di benak, maju-mundur, ragu-ragu, bimbang. Situasi yang membuat tidak nyaman.

Ingatlah bahwa waktu terus berjalan, keputusan harus segera diambil, tidak elok berlarut-larut dalam kebimbangan. Setelah mempelajari plus-minus dari suatu keputusan, baik-buruknya, untung-ruginya, tetapkan sebuah keputusan dan konsistenlah dengan keputusan yang telah dibuat tersebut. Ada kalanya seseorang harus mengambil keputusan yang sulit, bahkan keputusan itu tidak disukai oleh dirinya sendiri. Suatu keputusan atas pilihan memanglah selalu tidak bisa menyenangkan semua orang, bahkan bisa jadi pahit bagi dirinya sendiri. Tampaknya seperti itu, namun sebuah keputusan yang dibuat dalam keadaan sadar dengan visi jauh ke depan, tentunya akan membawa banyak kebaikan dalam jangka panjangnya.

Niat baik memang mudah, namun memelihara niat baik dari waktu ke waktu di sepanjang prosesnya membutuhkan upaya yang terus-menerus, tak berkesudahan. Akan ada saja rintangan, batu sandungan, kendala, atau bahasa positifnya tantangan, di depan sana yang mencoba menggoyang niat baik yang sudah dibuat di awal tadi.

Gerak pikir begitu fluktuatif, kecenderungan manusia mudah berubah, mudah lupa, niat yang awalnya baik bisa saja dalam perjalanan berubah menjadi tidak baik karena berbagai faktor. Memang dibutuhkan kebulatan tekad yang kuat dalam menjaga niat baik, agar sesuatu yang awalnya baik juga akan berakhir dengan baik. Kesadaran batin dan kendali diri berperan penting dalam hal ini.

Gugurkan ego yang cenderung mengedapankan kepentingan diri sendiri, yang cenderung memanjakan kesenangan diri sendiri, yang cenderung melampaui batas demi kepuasan diri sendiri. Semua hal ada batasnya, dan semua manusia mengetahui hal tersebut dalam hatinya.

Uraikan yang terpikirkan dan terasakan, kenali diri sepenuhnya agar diri bisa membimbing diri, betapa banyak hal di dalam sana yang harus dibenahi, betapa terlihat jelas gelap-terang dalam diri.

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun