Mohon tunggu...
Arimbi Bimoseno
Arimbi Bimoseno Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Author: Karma Cepat Datangnya | LOVE FOR LIFE - Menulis dengan Bahasa Kalbu untuk Relaksasi | Website:http://arimbibimoseno.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Karena Aku Dulu Kurang Sabar

27 Agustus 2011   20:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:25 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan relatif mapan dengan pekerjaan yang baik dan suami tampan tak cukup membuat Yanti tenang.

Anak gadis sematawayangnya enggan tinggal bersamanya dan pilih menetap di rumah kos. Inilah yang membuat Yanti gelisah. Ini adalah anak dari suaminya yang dulu. Dengan suami sekarang, Yanti belum mempunyai anak.

"Aku menceraikan suamiku yang dulu karena dia itu malas. Aku tidak suka. Sementara di luar rumah, setiap hari aku bertemu pria-pria hebat. Tapi setelah kurenung-renungkan kini, dulu itu aku kurang sabar," cerita Yanti.

"Dengan suamiku kini, masalah juga tak kunjung berakhir. Hal-hal kecil saja bisa jadi masalah besar. Seterikaan kurang rapi, sudah teriak-teriak minta ampun," kata Yanti.

"Menikah lagi membuat kehidupan lebih rumit, terutama masalah anak. Andai aku bisa memutar waktu," tutur Yanti dengan tatapan menerawang.

.

...................

"Seseorang yang lari dari suatu masalah, maka masalah yang sama itu akan terus mengejarnya. Masalah bukan untuk dihindari tapi untuk dihadapi."

"Selama seseorang mendasarkan kebahagiaannya pada manusia lain, selama itu juga ia tak akan mendapatkan kebahagiaan."

"Sehebat apapun suami/istri, sebaik apapun suami/istri, tidak bisa menjamin kebahagiaan istri/suami. Kebahagiaan adalah keputusan pribadi tiap orang. Tak ada urusan dengan orang lain (suami/istri)."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun