Mohon tunggu...
Arimbi Bimoseno
Arimbi Bimoseno Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Author: Karma Cepat Datangnya | LOVE FOR LIFE - Menulis dengan Bahasa Kalbu untuk Relaksasi | Website:http://arimbibimoseno.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dialog Pangeran dan Tuan Putri

4 Desember 2011   00:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:52 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

.


Pangeran : "Aku gelisah memikirkanmu wahai Tuan Putri."


Tuan Putri : "Wahai Pangeran, maukah kiranya kamu ceritakan padaku tentang gelisahmu itu, tentang apa yang kamu pikirkan mengenaiku itu?"


Pangeran : "Aku memikirkan apa yang terjadi padamu Tuan Putri. Apakah Tuan Putri sedang sedih? Sedang tidak bahagia?"


Tuan Putri : "Pangeran, apa itu sedih? Apa itu tidak bahagia?"


Pangeran : "Sedih itu tidak bahagia. Bahagia itu tidak sedih."


Tuan Putri : "Lalu bagaimana dengan orang yang mencintai kesedihan dan kebahagiaan?"


Pangeran : "Kesedihan dicintai untuk mengingatkan ada kebahagiaan. Kebahagiaan dicintai untuk mengingatkan ada kesedihan."


Tuan Putri : "Pangeran, aku ingin menjadi bagian dari mereka yang mencintai kesedihan dan kebahagiaan."


Pangeran : "Kita sudah otomatis menjadi bagian dari kesedihan dan kebahagiaan. Tinggal kita memilih porsi mana yang lebih dominan, Tuan Putri. Semoga selalu bisa memilih porsi bahagia lebih besar daripada kesedihan, tanpa menafikan kesedihan itu ada. Tidak ada manusia yang bahagia 100%. Begitu pula sebaliknya."


.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun