Mohon tunggu...
Arimbi Bimoseno
Arimbi Bimoseno Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Author: Karma Cepat Datangnya | LOVE FOR LIFE - Menulis dengan Bahasa Kalbu untuk Relaksasi | Website:http://arimbibimoseno.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sulitkah Melihat Kebaikan Pasangan?

27 Agustus 2011   16:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:25 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kesulitan hidup mendera, ketika komunikasi dengan pasangan tak sesuai harapan, ketika emosi menjadi panglima di dada, bisa jadi segalanya tampak gelap. Tak tahu lagi bagaimana memperbaiki keadaan, ingin rasa segera mengakhirinya.

Berpikir lagi seribu kali. Menenangkan diri. Sudah seberapa besar perjuangan dilakukan. Kenapa begitu mudah melihat keburukan pasangan. Tak adakah kebaikan-kebaikannya. Dimana kebaikannya yang dulu membuat jatuh cinta. Tak adakah yang tersisa.

Selama mata dan pikiran fokus pada keburukan pasangan, maka keburukan-keburukannya yang lain akan datang beruntun. Demikian pula sebaliknya, ketika mata dan pikiran fokus pada kebaikan pasangan, maka kebaikan-kebaikannya akan datang beruntun.

Keburukan pasangan yang terus dipersoalkan akan mengundang sikap antipati. Kebaikan pasangan yang menjadi perhatian akan mendatangkan empati.

Menuntut sedemikian rupa kepada pasangan, sudahkah diri memberikan yang terbaik kepada pasangan.

Bisakah mencintai pasangan karena mencintai-Nya? Sehingga segala rasa sakit itu sirna. Berganti damai yang abadi dalam hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun