Mohon tunggu...
Arimbi Haryas Prabawanti
Arimbi Haryas Prabawanti Mohon Tunggu... Jurnalis - Behind Arimbihp Photo and Craft

Half Photographer, half a Journalist Tempo.co

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selisik Bedhaya Anglir Mendung, Tarian Sakral dari Pura Mangkunegaran

13 Maret 2022   13:55 Diperbarui: 13 Maret 2022   14:05 2301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tari Bedhaya Anglir Mendung dalam acara Jumenengan KGPAA Mangkunegara X, Sabtu (12/3/2022) Dokpri

"Semua penari juga diwajibkan untuk menjalani karantina pada H-1 pementasan dan mengikuti wilujengan atau doa bersama untuk melatih konsentrasi para penari serta mohon kelancaran," imbuhnya.

Tari Bedhaya Anglir Mendung dalam acara Jumenengan KGPAA Mangkunegara X, Sabtu (12/3/2022) Dokpri
Tari Bedhaya Anglir Mendung dalam acara Jumenengan KGPAA Mangkunegara X, Sabtu (12/3/2022) Dokpri

Proses latihan Bedhaya Anglir Mendung

Seorang penari yang juga turut membawakan Bedhaya Anglir Mendung, Fransiska Yunita Alfiandri (22) mengatakan, proses yang diperlukan untuk mempelajari tarian tersebut memerlukan waktu lebih dari tiga bulan.

"Proses pertama latihan itu setelah 100 hari wafatnya Mangkunegara IX, awalnya seminggu tiga kali, kemudian saat sudah mendekati hari H, intens setiap hari" katanya.

Perempuan yang akrab disapa Alfi itu mengatakan, ketujuh penari merupakan mahasiswa gabungan dari Institut Seni Indonesia dan Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS).

Lebih lanjut, ia menceritakan, untuk membawakan tarian sakral berdurasi 45 menit itu, memerlukan kesabaran, ketelatenan, dan niat yang tulus iklas.

Meski demikian, Alfi merasa sangat bangga dan bersyukur karena diberi kesempatan untuk membawakan Bedhaya Anglir Mendung pada Jumenengan ini.

"Tariannya sangat jarang dipentaskan dan cukup memerlukan hafalan banyak, jadi senang sekali bisa membawakannya," kata Alfi.

(Arimbi Haryas Prabawanti/2022)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun