Gonjang ganjing pemilu 2014 dirasuki oleh banyaknya kandidat ambisius untuk maju jadi Capres negara Republik Indonesia.
Ada capres yang begitu gencar ber iklan dengan media telepisinya dengan gaya pidato Bung Karno dan adapulak capres yang mengeksploitasi kehidupan keluarganya seolah yang terbaik dan masih ada beberapa capres lainnya yang begitu semangat ingin manjadi nomor wahid di negeri nan kaya raya ini.
Warga DKI sudah paham bagaimana Jokowi melontarkan ide dan melaksanakan Lelang jabatan Lurah dan hal tersebut sudah dilaksanakan dan menuai hasil yang cukup lumayan dimana tingkat dan kualitas pelayanan terhadap warga meningkat.
Sesuai dengan perilaku manusia dinegeri ini maka urusan contek mencontek lumrah dilakukan- seperti kebiasan Jokowi belusukan sekarang hampir semua calon kandidat kepala daerah maupu sdh jadi kepala daerah latah ikut-ikutan belusukan walau dalam dirinya yang paling dalam tidak suka mendengar keluhan warga yang notabene banyak maunnya.
Kembali ke topic artikel, apakah Lelang Capres ala Jokowi bisa dilaksanakan di negeri ini-------dari pada menghabiskan dana milyaran atau bahkan triluyan untuk sebuah pemilu yang ujungnya hanya memilih presiden yang kualitasnya hanya begitu-begitu saja karena terbebani dengan utang dan biaya kampanye kemudian berujung dengan korupsi melalui orang-orang disekitarnya maka lelang capressuatu pilihan singit yang dapat meracuni system ketatanegaraan di negeri nyiur melambai ini---------
Maka kalo itu terjadi, Jokowi dan Ahok akan memenangkan lelang capres tersebut dan selanjutnya posisi Gubernur DKI akan dilelang untuk mencari manusia berkualitas setingkat jokowi dan ahok.
Salam singit-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H