Mohon tunggu...
Ari Manangin
Ari Manangin Mohon Tunggu... Editor - Penulis Ulung

Catatan Pena, dari Bumi Nusantara North Celebes

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Peri dan Taman Ajaib

2 Juli 2024   10:05 Diperbarui: 2 Juli 2024   13:25 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerajaan Peri Ilustrasi Stok

Dalam belantara yang subur, tersembunyi sebuah kebun yang ajaib yang dikelilingi oleh pepohonan menjulang tinggi dan mekar bunga-bunga cantik. 

Di dalam kebun yang ajaib itu, hiduplah sekelompok peri yang merasakan kedamaian dan kebahagiaan. Mereka tiap hari bermain dan merawat keindahan kebun dengan penuh cinta. 

Di antara mereka, ada Lily, yang memiliki keinginan besar untuk menjelajahi dunia di luar kebun ajaib itu dan merasakan petualangan yang menarik. 

Lily, sambil menatap horison dengan rasa ingin tahu yang menggebu-gebu, bertanya, "Apa yang sebaiknya aku lakukan?" Seorang peri lain, Periwinkle, mendekati Lily dengan senyuman ramah. 

Periwinkle berkata, "Halo, Lily! Aku mendengar kau ingin tahu tentang dunia di luar kebun ini." Lily menjawab, "Ya, benar, Periwinkle. 

Aku ingin melihat tempat-tempat baru dan mengalami petualangan yang seru." Periwinkle memperingatkan, "Aku merasakan semangatmu, Lily. 

Tetapi, ingatlah bahwa dunia luar penuh dengan bahaya. Apakah kau yakin ingin pergi?" Lily menjawab mantap, "Aku siap, Periwinkle. 

Aku ingin merasakan keajaiban di luar sana. Aku yakin akan selalu aman dengan sihir kita." Periwinkle memberi restu, "Baiklah, Lily. 

Jika itu yang kau pilih, aku akan mendukungmu. Tetapi, berhati-hatilah dan kembali dengan selamat." Dengan hati penuh keberanian, Lily memasuki hutan yang mengelilingi kebun ajaib. 

Dia melewati pepohonan yang tinggi dan jalan setapak yang berkelok-kelok. Akhirnya, dia sampai di sebuah desa yang ramai dan penuh kehidupan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun