Di bawah sinar rembulan yang memancar,
Terhamparlah meja, penuh dengan berkah,
Cantik terurai di hadapan mata,
Menyambut keajaiban bulan Ramadan yang mulia.
Aroma harum rempah menguar di udara,
Menyapa hati yang lapar dan haus,
Di setiap suapan sahur yang disantap,
Ada keajaiban rasa yang tak terkalahkan.
Di meja sahur, tercipta kebersamaan,
Bergandengan tangan dalam doa yang tulus,
Di antara senyuman dan canda yang riang,
Kita merasakan kedamaian yang hakiki.
Cantik, wahai waktu yang bersemi,
Mengajak kita merenung dalam kesederhanaan,
Menyadarkan akan nikmat yang tersembunyi,
Dan memohon ampunan dari Sang Pencipta.
Cantik, bukan hanya sekadar sapaan,
Tetapi juga simbol dari keikhlasan dan pengabdian,
Di balik kesunyian malam yang gelap,
Menerangi hati dengan cahaya keimanan.
Ooooh Cantik, engkau adalah anugerah,
Menghadirkan kedamaian di tengah malam yang sunyi,
Di bawah langit yang berseruak dengan doa,
Kita memulai perjalanan yang suci menuju-Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H