Mohon tunggu...
Ari Manangin
Ari Manangin Mohon Tunggu... Editor - Penulis Ulung

Catatan Pena, dari Bumi Nusantara North Celebes

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cantik di Bulan Ramadan

23 Maret 2024   06:19 Diperbarui: 23 Maret 2024   06:31 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di bawah sinar rembulan yang memancar,
Terhamparlah meja, penuh dengan berkah,
Cantik terurai di hadapan mata,
Menyambut keajaiban bulan Ramadan yang mulia.

Aroma harum rempah menguar di udara,
Menyapa hati yang lapar dan haus,
Di setiap suapan sahur yang disantap,
Ada keajaiban rasa yang tak terkalahkan.

Di meja sahur, tercipta kebersamaan,
Bergandengan tangan dalam doa yang tulus,
Di antara senyuman dan canda yang riang,
Kita merasakan kedamaian yang hakiki.

Cantik, wahai waktu yang bersemi,
Mengajak kita merenung dalam kesederhanaan,
Menyadarkan akan nikmat yang tersembunyi,
Dan memohon ampunan dari Sang Pencipta.

Cantik, bukan hanya sekadar sapaan,
Tetapi juga simbol dari keikhlasan dan pengabdian,
Di balik kesunyian malam yang gelap,
Menerangi hati dengan cahaya keimanan.

Ooooh Cantik, engkau adalah anugerah,
Menghadirkan kedamaian di tengah malam yang sunyi,
Di bawah langit yang berseruak dengan doa,
Kita memulai perjalanan yang suci menuju-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun