Mohon tunggu...
Ari Manangin
Ari Manangin Mohon Tunggu... Editor - Penulis Ulung

Catatan Pena, dari Bumi Nusantara North Celebes

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melawan atau Diam?

21 Maret 2024   14:11 Diperbarui: 21 Maret 2024   14:22 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam gemuruh senja yang sunyi,
Aku berdiri, melawan arus dunia yang berdendang,
Bibir terkatup rapat, hati berdebar membara,
Diam dalam kegelapan, menantang cahaya.

Di antara bisikan angin yang menusuk,
Aku menatap, melawan derap langkah masa,
Diam, bagai badai yang terpendam,
Menimbang, mengukir dendam yang menggema.

Dalam sunyi yang menggigit, aku melawan,
Diam, bukan kelemahan, melainkan penundaan pembalasan,
Dalam kegelapan yang melilit, aku menentang,
Diam, menyusun rencana, menunggu waktu yang tepat.

Diam bukanlah tanda ketakutan,
Melainkan senjata tersembunyi di antara bayang-bayang,
Melawan dalam keheningan, adalah keberanian,
Diam, bagai petir yang siap menyambar tanpa aba-aba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun